Gegara PPKM, Warteg di Jabodetabek Bangkrut

Eramuslim.com – Ketua Umum Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan usaha pedagang warteg semakin tertekan di tengah pandemi, terutama selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jika ini terus berlangsung, maka semakin banyak yang gulung tikar.

Para pedagang warteg di wilayah Jabodetabek, kata Mukroni, sekitar 50 persen sudah tutup. Mereka sudah kembali pulang kampung.

“Teman-teman semuanya mengeluh. Artinya, kalau ini terus berlangsung sebulan lagi maka bendera putih akan mereka kibarkan karena sudah hampir 50 persen yang tutup,” kata Mukroni saat dihubungi Liputan6.com pada Sabtu (31/7).

Jika kondisi tidak membaik, maka jumlahnya bisa sampai 75 persen yang mengalami kebangkrutan di tengah pandemi. Solusi dari pemerintah seperti syarat sertifikat vaksinasi dan pembatasan waktu makan di tempat maksimal 20 menit, dinilai semakin menekan para pedagang warteg.

Pedagang warteg selama ini disebut selalu mengikuti anjuran pemerintah, termasuk selalu menjaga protokol kesehatan.

“Kita juga mengikuti, rakyat itu tahu dan apakah ada klaster warteg, tidak. Mereka kan juga menjaga. Kebijakan-kebijakan ini justru semakin membuat kita gulung tikar,” tuturnya.