Geprindo: Rezim Ini Ketakutan Ketika Kelompok Islam dan Nasionalis Bersatu

habib-rachmaEramuslim.com – Tuduhan makar Polda Metro Jaya kepada sejumlah tokoh dari kelompok nasionalis telah menyakiti hati banyak pihak yang selama ini kritis terhadap pemerintah.

Begitu dikatakan Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) dalam pesan yang dipancarluaskan, Rabu malam (7/12).

“Tuduhan tersebut salah sasaran, sangat tendensius dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat,” sambungnya.

Tokoh nasionalis Rachmawati Soekarnoputri dan kawan-kawan ditangkap dini hari, 2 Desember 2016 lalu. Meskipun sebagian sudah dikeluarkan, tetap saja status tersangka makar masih menempel dalam diri mereka.

Bastian menekankan, penangkapan tersebut merupakan bukti dari ketakutan rezim Jokowi-JK. Ketakutan tersebut juga lantaran banyaknya perlawanan yang datang dari kelompok Islam dan nasionalis.

Pemicu utamanya, duga Bastian, kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Peristiwa penangkapan para tokoh nasionalis dan para aktifis pergerakan telah menunjukan bahwasanya pemerintah Jokowi sedang panik dalam menghadapi arus tsunami perlawanan dari kelompok Islam dan kelompok nasionalis di Indonesia yang di picu oleh kasus penistaan agama yang melibatkan Ahok,” tegasnya.

“Meskipun Ahok sudah menyandang status tersangka, faktanya kelompok Islam dan kelompok nasionalis masih terus melakukan perlawanan dengan turun kejalan pada aksi 2 Desember lalu. Namun sayangnya, perjuangan kelompok Islam dan kelompok nasionalis dimatikan dengan cara menangkap tokoh dan aktifis gerakan dengan tuduhan makar.” (ts/rmol)