Guru yang Lumpuh Usai Vaksin Didiagnosis GBS, Ini Respons Keluarga

Eramuslim.com – Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan sudah selesai melakukan investigasi terkait kelumpuhan yang dialami guru Susan usai menjalani vaksinasi.

Hasil investigasi itu tidak terbukti antara sakitnya guru honorer asal Sukabumi itu dengan vaksinasi COVID-19 yang dijalaninya.

Yayu (26) adik dari guru Susan mengatakan keluarganya selama ini memang tidak menyalahkan vaksin. Namun, faktanya sakit yang dialami Susan terpicu setelah vaksinasi. Yayu dengan tegas mengaku tidak puas dengan hasil investigasi yang diberikan KIPI.

“Dari awal juga kita tidak mempermasalahkan vaksinnya. Hanya kan si teteh (Susan) seperti ini setelah divaksin, ibarat kalau punya penyakit darah tinggi punya pantangan enggak boleh makan yang dipantang, ketika ada yang memberi makanan pantangan lalu dimakan kemudian akan bereaksi begitu kan ya?” kata Yayu melalui sambungan telepon, Senin (3/5/2021).

Menurut Yayu, pihak keluarga dari awal sudah menerima diagnosa Susan mengalami guillain barre syndrome atau GBS dari RSHS Bandung. Namun baik Susan kakaknya maupun keluarga tidak tahu soal GBS tersebut sampai akhirnya sakit usai vaksinasi.

“Berarti kan ada pemicunya, jadi seperti itu. Ditambah si teteh itu diagnosanya dari rumah sakit memang GBS, si teteh enggak tahu kalau dia itu GBS dan lain sebagainya. Karena sebelum vaksin di screening dulu, jadi memang ketika benar ini pemicunya vaksin keluarga bingung karena kejadiannya memang terbukti terjadi setelah vaksin,” ucap Yayu.