Habis Baliho, Terbitlah Gerakan Kaus Bergambar Habib Rizieq

“Bagus yang memerintahkan OMSP itu pasang sendiri saja baliho gambar dirinya, biar nggak ngerusak milik orang lain. Dan bagus Pangdam Jaya bantu negara yang sedang kesulitan urus OPM yang enggak tuntas-tuntas sudah puluhan tahun,” ujar Munarman.

Dudung menegaskan, tidak ada perintah dari Presiden, Panglima TNI, maupun KSAD, dalam keputusan baliho Habib Rizieq. Semua merupakan keputusan dirinya sebagai penanggung jawab keamanan wilayah.

“Perintah saya, perintah saya, enggak ada perintah dari mana,” tegas Dudung kepada wartawan di Kodam Jaya, Senin (23/11).

Dudung menjelaskan, turun gunungnya TNI mencopot baliho Habib Rizieq bukan tanpa alasan. SUdah 2 bulan, petugas gabungan yang dimotori Satpol PP menurunkan baliho Habib Rizieq dan spanduk ilegal lainnya. Di awal penindakan, ada 388 baliho yang ditertibkan.

Namun, anggota dan simpatisan FPI kembali menaikkan baliho serupa di tempat yang tidak diizinkan.

“Inisiatif sendiri karena kan memang masukan dari pemerintah daerah. Itu tandanya sudah enggak sanggup Pol PP-nya. Terus kalau sudah begitu siapa lagi, mau takut semua kita, ha?” ujar Dudung.

“Kalau sudah Pol PP-nya sudah ketakutan terus siapa lagi? Kita, (turun) ya. Jadi biar tahu, biar tahu orang-orang yang memang tidak paham. Pikirannya TNI langsung turun begitu saja,” tutur Dudung.

Setelah gerakan ini muncul di Jakarta, tindakan pencopotan serupa muncul di berbagai daerah. TNI-Polri-Satpol PP langsung turun mencopot baliho Habib Rizieq.

Belum reda polemik soal penurunan baliho Rizieq, muncul lagi gerakan berbeda.

Beredar media sosial soal gerakan memakai kaus bergambar Habib Rizieq. Salah satunya, diunggah oleh Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya.

“Kalau Baliho Dicopot. Terus Ribuan Kaos Dibuat dan Dipakai. Akankah Baju Kaos Dirazia dan Dibuka dari Badan Pemakainya di Jalanan…? Hayo…,” tulis dia.

Terkait dengan gerakan itu, Sekretaris Bantuan Hukum FPI, Azis Yanuar, menanggapinya. Azis menyebut gerakan tersebut bukan dari FPI melainkan dari masyarakat.

“Itu dari masyarakat, bukan (dari FPI),” kata Azis kepada kumparan lewat pesan singkatnya, Selasa (24/11).

Namun, Azis tidak mengetahui sejak kapan gerakan memakai kasus itu dimulai. Sebab pihaknya tidak terkait dengan gerakan itu.[]