Hacker Indonesia Serang Puluhan Website Malaysia

Eramuslim.com -Kelompok hacker Indonesia meretas hingga 27 website Malaysia setelah gambar bendera Merah Putih dicetak terbalik di buku suvenir SEA Games 2017. Setiap laman yang diamuk hacker diselipi kumandang lagu “Indonesia Tanah Air Beta”.

Pantauan SINDOnews hingga pukul 14.00 WIB hari ini (21/8/2017), puluhan situs Malaysia yang dibajak kelompok hacker Indonesia belum pulih. Setiap laman yang diretas ditulisi pesan dengan huruf kapital warna merah putih; “!BENDERA NEGARAKU BUKANLAH MAINAN!”.

Kode serangan kelompok hacker bernama “#OPMALAYSIA. Nama-nama anonim para hacker tercantum di bagian bawah website yang dibajak.

Berikut 27 website Malaysia yang diretas kelompok hacker Indonesia;

1. http://2017investorsguide.com

2. http://aziziali.com

3. http://aziziali.my

4. http://aziziali.net

5. http://beahappymillionaire.com

6. http://beliemas.com.my

7. http://belisuratpajak.com

8. http://belowmarketvalue.properties

9. http://bonda.com.my

10. http://cashflowprinciple.com

11. http://gosipadan.com

12. http://innercircle.com.my

13. http://innercircle.my

14. http://kolejjutawan.com

15. http://kualalumpurmalaysia.com

16. http://lawyerhartanah.com

17. http://masauntukemas.com

18. http://mesinwang.com

19. http://millionairesguidetogreatness.com

20. http://money101mastery.com

21. http://pakejumrah.com.my

22. http://pelaburanhartanah.com

23. http://pendapatanpasifseumurhidup.com

24. http://rahsiaemas.com

25. http://rahsiasuratpajak.com

26. http://retirerich.guru

27. http://rezekiberniaga.com

Otoritas Keamanan Siber Malaysia belum berkomentar atas serangan hacker ini.

Sementara itu, Direktur Polisi Cabang Khusus Bukit Aman, Malaysia, Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun mengatakan, penyelidikan soal insiden gambar bendera Indonesia terbalik di buku suvenir SEA Games 2017 sedang diselidiki.

“Mungkin itu adalah kesalahan teknis, namun kami sedang menyelidiki masalah ini dan akan bertindak karena insiden tersebut seharusnya tidak terjadi,” katanya, seperti dikutip Bernama.

“Kami tidak ingin negara tetangga kami, Indonesia, merasa sakit hati, jadi kami perlu mengambil tindakan untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi di masa depan,” katanya lagi.(kl/sndo)