Haedar Nashir: Kepentingan Politik Kekuasaan Kerap Mengubah Realitas Sejarah

Eramuslim.com – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan sejarah menjadi bagian dari pengetahuan yang obyektif, hikayat bahkan legenda dan mitos suatu bangsa yang hidup di masyarakat. Namun dalam kenyataannya, seringkali sejarah tidak sesuai realitasnya.

Konstruksi dan kepentingan politik yang membuat sejarah hanya dipandang dari satu sisi. Padahal sejarah biasanya terjadi secara kompleks dan tidak bisa dipahami secara sepihak.

“Namun saat masuk dalam politik, tergantung siapa pemenang politik dan rezim yang kemudian menjadi pemroduksi tunggal sejarah,” ujar Haedar dalam Konggres Sejarawan Muhammadiyah, Sabtu (27/11/2021).

Menurut Haedar, dengan adanya kepentingan politik maka akhirnya terjadi perebutan tafsir sejarah. Hal ini tidak masalah asal tafsir tersebut obyektif dan mengikuti kaidah ilmu pengetahuan yang terbuka.

Tetapi pada kenyataannya kaidah ilmu pengetahuan akan sejarah tersebut mandeg atau berhenti bila ada politik kekuasaan. Realitas sejarah terkunci oleh keputusan rezim.