eramuslim.com – Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, memberikan komentar terkait kasus penipuan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang berpura-pura menjadi Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menyoroti pesatnya perkembangan teknologi AI yang dapat digunakan untuk tujuan baik maupun buruk.
“Jika tidak bijak, kita bisa dilindas AI,” ujar Mardani melalui unggahan di akun X miliknya pada Minggu, 26 Januari 2025.
Mardani juga mengimbau masyarakat untuk memahami potensi sekaligus risiko dari teknologi AI. Ia mengingatkan bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan untuk penyebaran hoaks, manipulasi suara, atau penipuan identitas.
Mardani pun menekankan pentingnya literasi digital dalam menghadapi kemajuan teknologi yang kian pesat.
“Artikel di media mengingatkan kita semua betapa mahal pengetahuan dan hikmah itu. Ayo terus membaca,” serunya.
Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Polri berhasil menangkap pelaku yang membuat dan menyebarluaskan video deepfake dengan mengatasnamakan pejabat negara.
Tersangka menggunakan modus operandi berupa unggahan video deepfake yang memanfaatkan foto dan suara pejabat negara, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam video tersebut, pelaku mencantumkan nomor WhatsApp untuk menghubungi dirinya, dengan tujuan menarik perhatian masyarakat.
Korban yang menghubungi pelaku diminta membayar biaya administrasi dengan janji pencairan dana bantuan. Namun, setelah mentransfer sejumlah uang, korban tidak pernah menerima bantuan yang dijanjikan, karena dana tersebut sebenarnya tidak ada.
(Sumber: RMOL)