Hina Anak Autis, Boni Hargens Didesak Mundur Dari Komisaris Antara

Eramuslim.com – Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens didesak mundur dari jabatan komisaris Kantor Berita Nasional (KBN) Antara menyusul penistaan terhadap penderita autis dalam cuitan bernuansa politik terkait kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI 19 April lalu.

Boni yang termasuk anggota Bani Taplak ni menyamakan kemenangan Anies sebagai penenang sementara gejolak massa, tetapi tidak akan mengobati luka secara permanen laiknya pil penenang pada anak super autis.

“Kemenangan ini spt pil yg diberikan pada anak super autis. Biar adem aja. Tapi tak akn menyembuhkn autisme dlm sekejap.#Salam Jakarta baru#,” cuit Boni di akun Twitter, kemarin.

Mengundang reaksi negatif dari warga internet, Boni kemudian segera menghapus cuitan tersebut. Akan tetapi, cuitan tersebut sempat di-screenshoot dan diviralkan.

“Dear all… Tuit @bonihargens sudah dihapus. Tapi masih sempat saya screenshoot 16:42 Amankan. JANGAN sampai terulang kembali,” cuit @Heine_Nababan.

Dianggap menghina anak autis, sekaligus pasangan Anies-Sandi, Boni pun didesak mundur dari jabatan komisari Antara.

“Hidup dari duit pajak rakyat, tapi kerjanya untuk kepentingan golongan tertentu. Sungguh bikin malu,” kata pemilik akun @Abaaah

“Apa hubungannya Pilkada sama Autis???…benar-benar ketololan…” sambung @KGB8498

Tanda pagar #copotboni pun ramai disuarakan ribuan warga internet.

Boni dilantik sebagai Anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional Antara pada 26 Januari 2016. Boni adalah mantan anggota tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla saat pemilihan presiden lalu.

Cuitan dari Boni yang mengundang reaksi negatif ini bukan kali pertama. Sebelumnya, Boni dihujat banyak pihak, termasuk rekan sesama akademisi. Pada Selasa (22/11), Boni mengunggah foto lama pernikahan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin di Twitter disertai tulisan, “Kami ucapkan selamat kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma’ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan semoga kedua mempelai berbahagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin Yra.”

Kontan, postingan Beni tersebut mendapat respons negatif dari sejumlah tokoh, termasuk yang mengenal Boni sendiri. Mereka secara umum menyayangkan cara Beni menyeret-nyeret privasi Ma’ruf. Gambar tersebut dinilai secara sengaja diunggah Beni untuk memojokkan kiai yang juga Ketua PBNU itu, yang saat itu mendukung diusutnya kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama. Akhirnya, Beni menghapus foto pernikahan pada 2014 itu setelah dua jam bertengger di akun Twitter-nya.

Beni mengaku mengunggah foto dan tulisan tersebut karena kesalahan teknis; dia salah pencet. Boni pun meminta maaf dan berjanji akan bersilaturahmi ke Ma’ruf sekembalinya dari luar negeri.(jk/rn)