IDI Sebut Hasil Rapid Test Semuanya Palsu

Deddy meyakini, berita yang dimuat Kompas itu bukan hoax, apalagi tayang di media terkenal. Dia kemudian bertanya konsekuensinya bagaimana mereka yang selama ini gencar menolak rapid test.

“Eh menarik nih… Kompas pula yang nulis… Gak hoax doong… Atau HOAX.. Mari pusing bersama… Jadi yangg heboh nolak rapid test bener dong?” tulis Deddy di akun Instagramnya.

Gara-gara Pj Wali Kota Makassar

Pernyataan IDI Makassar yang heboh itu muncul merespons Pelaksana jabatan Wali Kota Makassar yang memilih menggunakan tes usap atau swab test untuk mengonfirmasi positif atau tidak kena Covid-19.

Si pejabat tersebut sebelumnya berkontak dengan Ketua KPU Arief Budiman, yang dinyatakan positif Covid-19.

Mengomentasi sikap pejabat Kota Makassar itu, Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin meminta si pejabat itu untuk melakukan tes usap.

Menurut dr Wachyudi, disitat dari Kompas.tv, hasil rapid test positif atau negatif semua palsu dan bukan rekomendari dari IDI.

Menurut Humas IDI Makassar itu, seharusnya Rudy Djamaluddin langsung tes usap dan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setelah bertemu dengan orang dengan riwayat positif Covid-19.  (*)