Impor Gula Besar-Besaran, Mendag; Dodol Garut Gampang Bulukan Pake Gula Lokal

Eramuslim – Ekonom Faisal Basri menyebut Indonesia menjadi pengimpor gula terbesar sepanjang 2017-2018. Ironisnya, impor gula besar-besaran ini terjadi jelang pemilu yang dianggap menguntungkan pihak tertentu.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, produksi gula dalam negeri memang tidak cukup untuk kebutuhan konsumsi dan industri. Menurutnya, transaksi impor pada dasarnya tidak dilarang. Sebab, pemerintah selalu mempertimbangkan kepentingan khusus ketika melakukan impor, seperti pasokan yang belum memadai dan kualitas dari pasokan yang ada didalam negeri.

“Jadi gini, saya sampaikan kita impor berdasarkan kebutuhan. Produksi gula dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan baik konsumsi apalagi industri,” imbuhnya di Gedung Kemendag, Kamis (10/1).

Pada dasarnya pemerintah tidak akan melakukan impor jika kebutuhan dalam negeri tercukupi. Dia berjanji tidak akan mengorbankan industri karena transaksi impor tersebut.

“Kita impor berdasarkan kebutuhan karena tidak cukup pasokannya. Kedua kualitasnya tidak sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Coca Cola tidak mungkin mau nerima gula tebu dari dalam negeri yang ikumsanya tinggi, yang warna coklat itu. Apakah bisa diterima oleh industri? Tidak. Dodol garut gampang bulukan kalau pakai yang itu kalau kata pabrik dodol Garut,” ujarnya.