Indonesia Ingin Jadi Pusat Halal Dunia

Tidak mau kalah langkah dengan negeri tetangga, Malaysia, yang mengklaim sebagai The World Halal Destination, Indonesia dalam Indonesia International Halal Business and Food Expo (IHBF) 2010 akan menunjukkan bahwa Indonesia layak menjadi The World Halal Centre.

IHBF 2010 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada 23—25 Juli 2010. Ajang yang sedianya akan diikuti oleh 500 stand dari beragam bidang bisnis dan makanan ini akan menjadi ajang edukasi dan promosi produk dan bisnis halal yang layak dikunjungi. Selama ini, Indonesia masih kalah bersaing dengan Malaysia dalam memasarkan produk halal. Lihat saja, Malaysia telah membuka pusat makanan halal Malaysia di China dan bahkan mempunyai Halmart Inc Sdn Berhad yang telah hadir di Perancis dan Inggris sejak 2007 dengan target 300 outlet di seluruh dunia. Tak heran, jika kita iseng berjalan-jalan ke negeri jiran itu, ada billboard besar yang terpampang bertuliskan: “Malaysia, The World Halal Destination.”

Lukmanul Hakim, Eksekutif Direktur LPPOM MUI, mengatakan, Malaysia sudah mengklaim sebagai pusat halal yang orientasinya kepada perdagangan, sementara Indonesia dapat menjadi rujukan dari halal tersebut, baik sistemnya, sertifikasinya, dll.

“Malaysia lebih orientasi kepada perdagangan, beda, kita kepada rujukannya. Referensinya. Harapannya, rujukan ini juga akan mendorong perdagangan,” ujar Lukmanul Hakim pada Soft Launching & Press Conference IHBF Expo 2010 di Gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/5).

Lukmanul juga menambahkan, event IHBF ini harus dimanfaatkan oleh pengusaha sebagai ajang promosi bisnis dan produk halal mereka.

Menurut situs www.islamicfinance.com, penduduk muslim dunia sudah mencapai lebih dari 1,5 milyar (bahkan Presiden AS, Barack Obama, mengatakan jumlahnya 1,8 milyar) dan tingkat perdagangan produk halal dunia sudah di atas US$ 641 milyar per tahun. Negara-negara di Amerika dan Eropa bahkan sudah menyediakan counter khusus di berbagai supermarket yang menyediakan muslim food.

Merespon tuntutan dunia yang menghendaki produk yang higienis dan terjamin mutunya, dan tentunya halal, pelaku bisnis pun mengakomodasi hal tersebut di antaranya dengan mensertifikasi produk mereka melalui LPPOM MUI. Setelah mendapat sertifikasi, produsen tidak sembarang dapat memperpanjang label sertifikasinya karena LPPOM MUI mempunyai sistem jaminan halal yang ketat. Sistem ini digadang-gadang juga dapat menjadi rujukan bagi sistem jaminan halal dunia yang akan diterapkan di seluruh dunia.

Ajang IHBF 2010 bertema “New Paradigm of Int’l Halal Business & Food” ini akan diramaikan oleh para pelaku bisnis dari industri travel, perbankan syariah, asuransi syariah, busana, hotel dan restoran, maskapai penerbangan, hypermarket, perusahaan telekomunikasi, obat-obatan, kosmetik dan perawatan tubuh, dll. Acara ini juga didukung oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pariwisata. Selain Indonesia, sudah ada 13 negara yang terdaftar sebagai peserta, di antaranya Amerika, Australia, New Zealand, Polandia, Mesir, Turki, Brunei, Thailand, Malaysia, dan China.

Jadi, Anda yang ingin memastikan apakah produk makanan yang Anda konsumsi halal atau tidak, datang saja ke “The 1st International Halal Business & Food Expo” di JCC, 23—25 Juli 2010. Acara ini diselenggarakan oleh LPPOM MUI, jadi, semua perusahaan yang ikut serta dalam ajang ini sudah tentu telah tersertifikasi halal. (ind)