Infrastruktur Jokowi Gagal Perbaiki Daya Saing

Eramuslim – Ekonom Univesitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, membangun infrastruktur di Indonesia tak boleh asal. Harus disesuaikan dengan Indonesia yang merupakan negara maritim.

Tidak seperti di China, Singapura dan lainnya, tapi di Indonesia beda, Indonesia adalah negara maritim, kepulauan yang terbesar di dunia, kata Faisal dalam diskusi ekonomi bertajuk Protret Ekonomo di Tahun Politik yang digelar salah satu stasiun TV Nasional di Jakarta, Rabu (13/2/2019) malam.

Faktanya saat ini, kata Faisal, pembangunan infrastruktul terkesan asal ada. Karena pembangunannya terpisah-pisah, tidak ada perencanaan yang matang. Jadi, bangun energi sendiri, kelautan sendiri, ujar dia.

Dengan demikian, Indonesia kehilangan roh-nya sebagai negara maritim terluas. Alhasil, infrastruktur dibangun dengan harapan bisa mendongkrak perekonomian, menjadi meleset. Karena saat ini 95 % ekspor-impor kita diangkut oleh kapal asing. Akibat ada infrastruktur yang berkembang, kata dia.

Faisal bilang, karena pembangunan infrastruktur asal jadi, tidak berdampak kepada peningkatan daya saing. Semisal, Mangga dari Brazil lebih murah ketimbang Mangga dari Medan. “Itu karena mangga dari Brazil diangkut dengan kapal. Sementara Mangga dari Medan diangkut lewat darat,” paparnya.

Barang impor sampai ke desa-desa, dan lebih murah dari lokal. Mengapa, karena kita tidak membangun sistem perekonomian kita berbasis maritim. Biaya angkut darat 10 kali lipat lebih mahal dari pada laut, kata dia. (Inilah)

 

Buku pilihan pekan ini,  silahkan pesan stok terbatas , klik ini :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-preorder-edisi-revisi-penyempurnaan-digest-12-imperialisme-kuning.htm