Jawab Hakim, HRS: Pancasila Itu Peninggalan Ulama, Kita Tidak Ingin Menggantinya!

“Jadi kami di FPI tidak pernah punya masalah dengan Pancasila, bahkan kami tidak setuju kalau Pancasila diganti, kenapa kami tak setuju karena Pancasila peninggalan ulama,” kata Habib Rizieq.

Kemudian, Habib Rizieq menyatakan FPI menilai Pancasila sebagai dasar negara. Dia mengaku tidak sependapat dengan kelompok terduga teroris yang menolak Pancasila.

“Jadi sekali lagi bagi kami FPI Pancasila itu adalah dasar bukan lagi pilar, tapi dasar. Jadi kami tidak pernah punya masalah dengan Pancasila, maka dengan kelompok-kelompok yang tadi Pak Majelis Hakim sebutkan ada kelompok yang terduga teroris menolak Pancasila dan sebagainya kami tidak sependapat dengan mereka,” kata Habib Rizieq.

Lebih lanjut, Habib Rizieq menilai Indonesia sebetulnya telah menerapkan syariat Islam. Syariat Islam ini berkaitan dengan perorangan, hukum rumah tangga, hukum sosial kemasyarakatan, dan hukum berkaitan pidana.

Karena itulah, Habib Rizieq mengatakan FPI memiliki tujuan mendorong syariat Islam diformalkan di lembaga hukum. Hal ini dilakukan lewat prosedur konstitusional.

“Jadi gerakan kami di FPI ini mendorong bagaimana syariat Islam itu bisa diformalisasikan di lembaga sebagai hukum positif lewat prosedur konstitusional,” kata Habib Rizieq.

Merespons penjelasan Habib Rizieq, Suparman lalu menyinggung soal ISIS. Kali ini, hakim mempertanyakan apakah Habib Rizieq mengenali salah satu pimpinan ISIS.

“Jadi intinya organisasi FPI yang dibentuk tetap berdasarkan Pancasila, kemudian kalau Abu Bakar Al Baghdadi kenal? yang tokoh ISIS?” tanya hakim.

Habib Rizieq lantas langsung membantah pertanyaan Suparman. Dia memastikan tidak mengenali Abu Bakar Al Baghdadi.

“Saya tidak kenal, saya tahunya dari media,” jawab Habib Rizieq.(dtk)