Jejak Dosen UGM yang Diduga Biang Teror Diskusi ‘Pemecatan Presiden’, Pernah Minta Anies Mundur

Komentar Bagas itu mengacu pada kicauan anak Amien Rais tersebut yang menyebut bahwa peristiwa penusukan yang menimpa Menko Polhukam kala itu Wiranto sebagai rekayasa.

Menurutnya ucapan Hanum tersebut tak berdasar bahkan kualitasnya sama seperti hoaks dalam kasus Ratna Sarumpaet.

“Jujur saya sebagai Dosen UGM dan warga Jogja amat malu mempunyai anggota dewan seperti bu Hanum Rais,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Minta Anies Baswedan mundur

Awal Januari lalu, Bagas juga pernah menyentil sosok Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam pernyataan tertulisnya, Bagas meminta agar Anies mundur dari jabatannya karena dianggap gagal memimpin ibu kota.

“Sekali lagi sebagai sesama muslim dan alumnus Universitas Gadjah Mada memohon pak Anies mundurlah secara terhormat. Balik ke kampung menjadi ilmuwan, anda lebih pantas dan terhormat. Jaga nama baik almamatermu,” tulisnya.

Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas penanganan banjir di Jakarta yang dianggap kurang pas.

“Yang saya fahami warga DKI saat ini butuh solusi nyata atas musibah banjir, bukan kelitan-kelitan innocent atau wacana-wacana kerdil atau bualan konyol! Warga DKI Jakarta butuh solusi nyata atas musibah banjir agar bisa melanjutkan kehidupannya,” tulisnya.

Minta bubarkan BMKG

Desember 2018 lalu, Bagas juga pernah membuat surat terbuka meminta agar BMKG dibubarkan.

Dalam surat yang ditujukan untuk Presiden Jokowi tersebut, Bagas menyebut BMKG gagal mengantisipasi bencana tsunami di Selat Sunda hingga banyak menimbulkan korban jiwa.

Dosen Teknik Fisika itupun menyebut bahwa pimpinan BMKG sudah seharusnya dirombak karena gagal memberikan peringatan dini pada masyarakat.

“Bukan bermaksud menyalahkan siapapun. Namun kasus tsunami Selat Sunda jelas ini adalah bentuk kegagalan BMKG dalam memberikan early warning kepada rakyat sehingga harus jatuh banyak korban. Hal ini tidak harus terjadi jika kinerja BMKG sesuai tupoksinya. Ini kegagalan BMKG untuk kedua kalinya pascatsunami Palu. Rombak pimpinan BMKG dari pucuk hingga ekor agar ke depan kinerja BMKG lebih bermutu, utamanya dalam memberikan pelayanan peringatan dini ke masyarakat,” tulis Dosen Teknik Fisika ini. (*)