Jhon Sitorus: Jadi Siapa yang Tebar Hoax?

(Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)

eramuslim.com – Pemerhati Sosial dan Politik, Jhon Sitorus, memberikan tanggapan terkait pengakuan Agung Sedayu Group atas anak perusahaannya yang memiliki hak guna bangunan (HGB) di area laut di Kabupaten Tangerang, Banten.

“Jangan ada tuduhan SARA lagi di balik pagar laut ini. Sudah diakui sendiri sama Agung Sedayu Grup bahwa pagar laut itu milik mereka. Ada kepemilikan?” tulis Jhon melalui akun X miliknya pada Jumat, 24 Januari 2025.

“Ya. Jadi siapa yang tebar hoax kemarin sampai beramai-ramai bela oligarki? Ga ada permintaan maaf? Come on, jangan rendahkan moral kalian jadi semurah itu kawan,” tambahnya.

Sementara itu, kuasa hukum Agung Sedayu Group, Muannas Alaidid, menjelaskan bahwa dari 30 kilometer pagar laut yang ada, sertifikat HGB perusahaan tidak mencakup seluruhnya. HGB tersebut hanya terbit di dua desa, salah satunya adalah Desa Kohod di Kecamatan Pakuhaji.

“Justru berdasarkan data, yang paling parah memiliki riwayat terkena abrasi. Patok bambu itu tampaknya dulu adalah penanda rakyat pesisir mempertahankan harta bendanya berupa tambak atau sawah sebelum ditelan laut,” ungkap Muannas melalui akun X pribadinya pada Jumat, 24 Januari 2025.

Ia juga menegaskan bahwa HGB milik perusahaan tidak berada di sepanjang pagar bambu tersebut.

“Jangan dipolitisasi 30 KM pagar laut itu seolah ada sertifikatnya apalagi diframing punya ASG semua. HGB cuma di 1 kecamatan Pakuhaji aja di 2 desa, sedang 30 Km pagar bambu membentang di 6 kecamatan,” jelasnya.

Agung Sedayu Group menegaskan bahwa area HGB di pagar laut Tangerang sebelumnya merupakan tambak dan sawah.

Muannas juga mengklarifikasi pernyataan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, yang menyebut adanya HGB perusahaan dan SHM warga di Kecamatan Pakuhaji, bahwa kepemilikan tersebut hanya ada di Desa Kohod.

“Di framing seolah ada sertipikat semua di 30 km pagar pagar bambu itu lalu disebut sertifikat laut,” tambahnya.

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Ada ada saja, alasan pembenaran dari keserakahan AGS, yg dibsampaikan Aidid, yaa, bekas tambaklah, bekas sawalah, bisa juga BEKAS KUBURAN nenek moyang..!
    Sadarklah, bahwa Pak Prabowo, memerintahkan pembongkaran itu, stlah di selidiki oleh Tim khusus, yg bergerak senyap..! Sadari dan pahami itu, latar belakang beliau yg tumbuh besar dlm didikan pasukan elit 👍