eramuslim.com – Pegiat media sosial Jhon Sitorus melontarkan kritik tajam terhadap Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, Hasan Nasbi.
Pernyataan Hasan yang menyebut bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat efisiensi seharusnya tidak dianggap sebagai PHK jika kontraknya memang telah berakhir mendapat respons keras dari Jhon.
Jhon menilai pernyataan tersebut tidak peka terhadap kondisi masyarakat.
“Baru pernah lihat istana nyinyirin rakyatnya sendiri,” ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (14/2/2025).
Ia juga mengkritik komunikasi pemerintah yang menurutnya semakin tidak terarah.
“Gue kira komunikasi Istana makin baik, eh ternyata jauh lebih amburadul,” cetusnya.
Selain itu, Jhon secara langsung menyebut nama Hasan Nasbi dan melontarkan sindiran tajam terhadapnya.
“Shame on you Hasan Hasbi, teruslah jadi penjilat,” kuncinya.
Sebelumnya, Hasan Nasbi menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tidak menyebabkan gelombang PHK.
“Kalau orang selesai kontraknya, jangan bilang itu PHK karena efisiensi. Kalau orang selesai proyeknya dan kemudian tidak dilanjutkan, karena memang sudah selesai,” ujar Hasan, Kamis (13/2/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa efisiensi anggaran hanya menyasar belanja yang tidak berdampak besar pada masyarakat, seperti pengadaan ATK, perjalanan dinas, dan acara seremonial.
Hasan membantah anggapan bahwa kebijakan ini berpengaruh terhadap layanan publik.
“Beberapa institusi ada yang salah menafsirkan Inpres. Mereka tidak mengorbankan belanja lemak, tapi malah mengorbankan layanan dasar. Itu salah tafsir,” katanya.
(Sumber: Fajar)
