JK: Kesenjangan Ekonomi, Penyebab Utama Perpecahan Bangsa

Eramuslim – Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwa konflik dan perpecahan yang terjadi seringkali bukan dilatarbelakangi oleh perbedaan ideologi atau agama, tetapi karena faktor ekonomi. Hal ini disampaikan JK ketika memberikan pembekalan bagi para peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 21 dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 56 Lemhanas RI.
“Apa sebabnya terjadi perpecahan? Apakah karena kita tidak hafal Pancasila? Saya kira tidak. Hampir semuanya karena masalah ekonomi,” ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Senin (20/11).

Jusuf Kalla menjelaskan, perpecahan yang terjadi di bangsa ini bukan karena orang tidak hafal Pancasila, akan tetapi terjadinya kesenjangan ekonomi antar daerah dan ketidakadilan sosial. Selain itu, persoalan ekonomi juga dapat menyebabkan jatuhnya pemerintahan suatu negara. Dia menyebut, dua orde yang pernah dialami Indonesia jatuh karena krisis ekonomi.

“Waktu akhir zaman Bung Karno inflasi hampir 100 persen, harga minyak, beras naik. Waktu Orde Baru ke Orde Reformasi juga karena ekonomi, inflasi 75 persen, rupiah menjadi Rp 17 ribu (terhadap dolar AS), banyak orang-orang menganggur,” kata Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, stabilitas ekonomi ini menjadi tantangan pemerintah dari zaman ke zaman. Oleh karena itu, dia berpesan kepada seluruh generasi bangsa agar tidak hanya memperkuat pemahaman ideologi Pancasila, namun juga berupaya bersama-sama menciptakan ekonomi yang adil dan makmur. (Rol)