Jokowi Divaksin Sinovac, Dua Dokter Ini Lantang Serukan Penolakan

Dalam tulisannya ia mengakui bahwa banyak tenaga kesehatan sejawatnya yang mempertanyakan pernyataannya.

“Rupanya banyak pihak, termasuk teman sejawat para dokter dan nakes, yang heran atau tidak setuju dengan sikap saya yang keras soal vaksin Sinovac. Virus yang jadi bahan baku utama yang terbaik dan tertepat adalah virus yang beredar di lokasi di mana vaksin akan digunakan.” lanjutnya.

Tak hanya itu, dr. Tifa juga menyebut bahwa Indonesia punya vaksin buatan anak negeri yang menurutnya tak kalah baik dari Sinovac.

“Bahan baku vaksin Merah Putih dibuat dari virus yang beredar di Indonesia. Dan karena Coronavirus baru ada di Indonesia bulan Maret 2020, maka start pembuatan vaksin Merah Putih lebih lambat dibanding vaksin negara lain,” ujarnya.

Dijelaskan pula oleh dr. Tifa bahwa Indonesia punya pakar mikrobiologi kelas dunia di beberapa lembaga di bawah Koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi, salah satunya adalah Lembaga Eijkmann.

“Saya sangat paham dan yakin dengan kapabilitas para senior, guru, mentor dan teman sejawat para peneliti kedokteran. Saya yakin kualitasnya sangat baik.” ucapnya lagi.

Penolakan-penolakan dari para tokoh ini ditakutkan akan memengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin yang akan diterima. Dikhawatirkan pula jika pernyataan yang disampaikan akan memunculkan rasa takut di tengah-tengah masyarakat. []