Jokowi Nggak Pro Rakyat Kalau “Menteri Terbalik” dan “Raja Impor” Dipertahankan

Jika dunia mengakui Sri Mulyani sebagai menteri keuangan terbaik, maka di mata Menko Perekonomian era Persiden Abdurrahman Wahid itu tidak lebih sebatas “Menteri Terbalik”. Ini lantaran kebijakan Sri Mulyani dianggap terbalik, yaitu menguntungkan kreditor asing dan merugikan rakyat.

Kreditor asing diuntungkan karena mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memberikan bunga yang tinggi. Sehingga pembayaran bunga utang yang dibebankan pada APBN mencekik rakyat sebagai pembayar pajak.

Sementara Menteri Perdagangan disebut Rizal Ramli sebagai “Raja Impor”. Ini lantaran impor pangan terus dilakukan meskipun para petani kecil sedang panen. Buntutnya, hasil panen petani jadi tidak memiliki nilai jual.

Atas alasan itu, pria yang akrab disapa RR tersebut menilai slogan “Pro Rakyat” yang didengungkan Jokowi sebatas omong kosong jika kedua menteri itu dipertahankan.

“Jika Jokowi pertahankan “Menkeu Terbalik”,  yang hanya untungkan kreditor dengan bunga tinggi & bebas pajak 30 tahun untuk asing besar, tapi rugikan rakyat dan negara, dan Menteri Perdagangan ‘Raja Impor’, maka jangan percaya bahwa Jokowi pro rakyat,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (16/7).

“Itu hanya permainan kata-kata. Dejavu,” pungkas mantan Menko Kemaritiman itu. [md]