eramuslim.com – Airlangga Hartarto baru saja mengumumkan mundur sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk jadi Ketum Golkar kembali mengapung ke permukaan.
Santer terdengar, Munaslub Golkar bakalan dipercepat. Kemungkinan usai perayaan HUT RI.
“Pak Bahlil Lahadalia menguat sebagai Ketua Umum Golkar dan Pak Jokowi akan duduk sebagai Ketua Dewan Pembina,” ungkap sumber Partai Golkar.
Pada Maret lalu, Presiden Joko Widodo menanggapi isu soal dirinya yang disebut akan menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi ketika ditanya soal isu tersebut oleh wartawan usai meninjau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie di Pontianak, Kalimantan Barat pada Kamis (21/3/2024).
Mula-mula, Presiden tertawa ketika mendengar pernyataan awak media soal ketua umum Golkar.
“Hehehehe. Saya sementara ini ketua Indonesia saja hehehehe,” kata Jokowi sebagaimana dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat merespons isi soal dirinya yang disebut akan bergabung ke Partai Golkar usai masa jabatan sebagai Presiden RI berakhir.
Presiden tidak memberikan bantahan terkait isu tersebut. Akan tetapi, Kepala Negara juga tidak memberikan jawaban yang tegas.
Usulan agar Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029, salah satunya, diajukan oleh anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam.
Politikus senior Partai Golkar itu menilai, Jokowi memenuhi kriteria untuk memimpin partainya karena rekam jejaknya merepresentasikan ideologi karya kekaryaan yang diterapkan Golkar.
Hal itu setidaknya terlihat dari penamaan Kabinet Kerja pada periode pertama kepemimpinannya. Selain itu, pada periode kedua pemerintahannya, Jokowi menempatkan kader Golkar sebagai menteri koordinator (menko).
“Saya mengusulkan Pak Jokowi menjadi calon ketua umum Partai Golkar. Apakah dia bersedia? Ya, kembali ke Pak Jokowi,” tandas Ridwan.
(Sumber: Jawapos)