Kader Muhammadiyah Dan NU Diminta Tidak Terpancing Pernyataan Romi

Eramuslim.com -Pasca pengakuan terbuka Mahfud MD di acara ILC, Rabu malam (14/8), semua jadi terang benderang, mana yang santun dan mana yang tamak.

Koordinator Pusat Komunitas Relawan Sadar (Korsa), Amirullah Hidayat mengatakan, dari pemaparan Mahfud itu, pengakuan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy adalah pernyataan yang memecah belah umat Islam terutama antara Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama (NU).

“Ini sangat berbahaya bagi masa depan bangsa ini sebab kedua ormas adalah organisasi umat Islam terbesar di Indonesia,” ujar Amir kepada redaksi, Kamis (16/8).

Dari pengakuan Mahfud, Rommy mengungkapkan, nama mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin masuk sebagai salah satu bakal cawapres pendamping Joko Widodo hanya untuk mewakili Muhammadiyah semata.

“Kenapa ada nama Din Syamsuddin, karena titipan dari halal bihalal di Muhammadiyah kata Rommy agar disebut satu nama, masa NU semua,” kata Mahfud.

Jelas Amir, pernyataan Rommy itu menunjukkan bahwa rezim Jokowi bila berkuasa lagi akan membuka konflik sosial di antara bangsa. Rommy adalah tokoh penting partai pendukung Jokowi, tentu akan terlibat dalam pemerintahan.

“Oleh karena itu Korsa menghimbau warga Muhammadiyah dan NU untuk tidak memilih Jokowi-Ma’ruf. Sebab sebagai mantan relawan Jokowi kami paham betul bagaimana Jokowi memimpin negara selama lebih kurang empat tahun selain mengkhianati Nawacita juga serta terjadinya konflik sosial di tengah anak bangsa,” tuturnya.