Kala Dering Alarm HP Jadi Pengganti Suara Adzan di Perbatasan Timor Leste

Eramuslim – Kala adzan berkumandang, maka bergegaslah seluruh umat muslim untuk segera melaksanakan shalat fardhu. Namun, apa yang terjadi jika adzan tak terdengar? Muslim di perbatasan Indonesia dan Timor Leste, rupanya mengandalkan alarm untuk mengetahui waktu shalat.

Salah satunya adalah anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Supendik, asli Mojokerto, Jawa Timur, yang sedang bertugas menjaga perbatasan. Ia hanya mengandalkan alarm handphone untuk mengetahui waktu shalat, karena suara adzan memang hampir tidak terdengar di perbatasan.

“Kalau adzan paling kita dengar alarm handphone saja, baru shalat,” ujar Supendik saat ditemui Republika.co.id di Perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Minggu (22/7), ketika senja hampir menenggalamkan matahari.

Adzan menjadi hal yang tidak mungkin terdengar di perbatasan karena memang masyarakatnya mayoritas beragama non muslim. Ditambah lagi, masyarakat setempat memang melarang pembangunan permanen masjid ataupun mushola di wilayah perbatasan.

Republika.co.id memang sempat mencoba menatap ke setiap sudut, mencari tanda keberadaan mushola namun memang nihil. Dan memang selain di pusat Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Republika sudah mencoba mencari kumandang azan tetapi juga nihil, memang masyarakatnya mayoritas non muslim sehingga lebih banyak terlihat gereja-gereja.