Kata Luhut, Dalam Bidang Teknologi Jokowi Mirip Habibie

Menurut Luhut, tidak mudah bagi seorang pemimpin untuk mau dengan sabar mendengar pendapat orang lain. Pandangan ini disampaikan Luhut karena BJ Habibie pernah meminta pendapatnya saat ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada 1999.

Lalu, alasan ketiga adalah karena keduanya sama-sama melihat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi menentukan masa depan bangsa dan harus dikuasai Indonesia. “Saya sendiri berjanji kepadanya untuk tetap memberi perhatian pada salah satu “warisan” Pak Habibie yaitu BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi),” kata dia.

Itu sebabnya, saat pertama kali masuk di pemerintahan Jokowi pada 2015, kata Luhut, ia banyak mendorong keterlibatan BPPT pada program-program yang ada di pengendaliannya, yang menyangkut teknologi. Hampir semua fasilitas peninggalan Habibie di BPPT Serpong dan di Surabaya Ia tinjau. Lalu kemudian, ia dorong BPPT untuk aktif memberi sumbangsih kepada negara dan bangsa.

“Jadi, selamat jalan Pak Habibie. Sejauh yang saya bisa lakukan dan selama dalam kewenangan, BPPT tetap menjadi andalan saya menyangkut teknologi dan kegunaannya bagi masa depan Indonesia yang lebih baik..!” tulis Luhut. [tco]