Kementrian BUMN Jangan Dijadikan Sapi Perah Parpol

Ketua MPR Hidayat Nurwahid menilai pertemuan pimpinan fraksi dan parpol di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, merupakan pertemuan biasa dan tidak perlu dikhawatirkan.

Dijelaskanya, pertemuan pimpinan fraksi dan parpol itu, salah satunya memutuskan agar Meneg BUMN Sugiharto direshuffle. Apalagi posisi Meneg BUMN itu, katanya, sangat strategis.

"Kalau begitu berarti Sugiharto kan dinilai sangat strategis dan kementerian itu sangat penting. Sangat disesalkan kalau orientasi reshuffle hanya untuk menjadikan kementerian itu sebagai sapi perah parpol, ” kata kepada pers di Jakarta, Jum’at (4/5).

Karena itu, mantan Presiden PKS ini menegaskan, dalam reshuffle Presiden SBY jangan sampai salah pilih. Jangan sampai kementerian ini menjadi sapi perah parpol.

Ia juga berharap agar Presiden SBY tidak terpengaruh dengan pertemuan pimpinan fraksi dan parpol di Hotel Ritz Carlton. SBY diminta percaya diri dan tidak takut mengambil keputusan mereshuffle menteri-menterinya yang dianggap tidak mampu bekerja.

Sementara Sekjen PAN Zulkifli Hasan menilai reshuffle kurang relevan lagi. Alasannya, waktunya sudah agak mepet, sudah masuk kuartal kedua. "Jadi sudah agak terlambat. Karena ini hak prerogatifnya presiden maka kita berpendapat bahwa menteri yang diganti adalah yang sakit. Dengan beban begitu banyak, nggak kuat, fisik tidak prima. ”

Kedua, lanjut dia, agar citra pemerintah itu kesannya tidak tebang pilih maka menteri-menteri yang terindikasi korupsi, yang menjadi prioritas pemerintah untuk diganti.

Ketiga, kemiskinan, pengangguran bertambah. Siapa yang paling bertenggungjawab dengan masalah ini? Agar pertumbuhan ekonomi dan pengangguran ini bisa teratasi. "Ini waktunya sangat pendek. Saya kira menteri disektor riil yang bertanggungjawab, ” imbuh dia. (dina)