Kenapa Dana Pendidikan Yang Dikorbankan, Bukan Dana Infrastruktur?

Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun. Langkah tersebut dipuji, tapi di satu sisi asal sumber dana dikritik.

Politisi Demokrat Rachland Nashidik menggkritik penggunaan sumber dana dari realokasi dana abadi pendidikan.

“Saya cek di perppu memang benar. Ini memang situasi darurat,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (1/4).

Menurutnya, yang menjadi masalah dalam sumber dana tersebut adalah tidak adanya anggaran dari proyek infrastruktur yang disentuh. Sementara dana abadi pendidikan justru dikorbankan. Padahal pendidikan merupakan masa depan bangsa.

Pernyataan Rachland tersebut mendapat dukungan dari sesama politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Dia meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk segera menjawab pertanyaan yang diurai Rachland.

Pada intinya, kata Jansen, Demokrat sepakat ada uang negara yang disisihkan dalam jumlah banyak untuk menangani Covid-19. Bahkan, sambungnya, jika perlu lebih dari Rp 405 triliun pun akan didukung.

Tapi jangan malah uang beton, tembok dan lain-lain tak disentuh demi sebuah ambisi, yang lain dipangkasi,” pungkasnya.(rmol)