Kerja Paruh Waktu, 7 Staf Khusus Presiden Jokowi Dapat Gaji Rp.51 Juta

Eramuslim.com – Presiden Jokowi telah menunjuk tujuh staf khusus kepresidenan, yang kesemuanya dari kalangan kaum muda milenilal.

Ditambah 7 orang yang sudah lebih dulu ditunjuk, Jokowi kekinian memunyai total 14 staf khusus.

Empat belas stafsus Jokowi itu ialah Adamas Belva Syah Devara; Putri Indahsari Tanjung; Andi Taufan Garuda Putra; Ayu Kartika Dewi; dan, Gracia Billy Mambrasar.

Selanjutnya Angkie Yudistia; Aminuddin Ma’ruf; Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana; Sukardi Rinakit; Arif Budimanta; Diaz Hendropriyono; Dini Shanti Purwono; Fadjroel Rachman; dan Anggit Nugroho.

Khusus untuk 7 Stafsus Jokowi yang berasal dari kaum milenial, bekerja dengan sistem paruh waktu. Namun, mereka tetap mendapatkan gaji.

Gaji Staf Khusus Presiden sendiri tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015 Tentang Besaran Hak Keuangan Bagi Staf Khusus Presiden Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten dan Pembantu Asisten.

Dalam Pasal 5 ayat 1 dijelaskan, hak keuangan merupakan pendapatan keseluruhan yang diterima dan termasuk gaji dasar, tunjangan kinerja dan pajak penghasilan.

“Hak keuangan sebagai dimaksud dalam Pasal 4 merupakan pendapatan keseluruhan yang diterima dan sudah termasuk gaji dasar, tunjangan kinerja dan pajak penghasilan,” demikian bunyi pasal 5 ayat1.

Dari lampiran yang dikutip dari Perpres Nomor 144 Tahun 2015 Tentang Besaran Hak Keuangan Bagi Staf Khusus Presiden Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten dan Pembantu Asisten, besaran hak keuangan staf khusus Presiden yakni Rp 51 juta.

Kemudian gaji wakil sekretaris pribadi Presiden Rp 36.500.000, gaji Asisten presiden Rp 32.500.000 dan gaji pembantu asisten sebesar Rp 19.500.000

Presiden Jokowi menuturkan para stafsus tak memiliki tugas khusus. Nantinya para stafsus akan bekerja bersama-sama dalam membuat program dan menyelesaikan masalah.

“Ini stafsus saya yang baru untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan gitu. Jadi hanya tadi mbak Angkie khusus juru bicara bidang sosial saya tambahi tugas itu,” ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, ketujuh stafsus tidak perlu datang setiap hari ke Istana. Namun para stafsus tetap bisa memberikan masukan setiap hari.

“Tidak full time, beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan yang bisa mingguan, tidak harus ketemu, tapi minimal 1 sampai 2 minggu ketemu tidak harus harian ketemu, tapi masukan setiap jam, setiap menit bisa saja,” kata Jokowi. [sc]