Ketika Rocky Gerung Kisahkan Mental Babi Hutan Dalam Ranah Politik

“Jadi maksud meereka karena sahabat utama kalian menyebar hoax, maka satu-satunya cara untuk memperbaiki kesalahan saudara-saudara adalah pro Jokowi. Itu intinya kan, sebab hanya karena itu nggak berhenti orang membully terus. Barang yang udah gosong mau digoreng. Apa nggak bodo nge-goreng barang gosong? Sudah selesai peristiwanya. Soal hukum jalankan saja, mau dibelakangnya ada permainan politik, ya udah apalagi. Terus ditutut minta maaf, saya  minta maaf ke siapa. kroscek. kroscek kemana,” ujar Rocky Gerung.

“Jadi anda lihat bagaimana kepanikan bertemu dengan kebodohan, hasilnya adalah elektabilitasnya pasti makin mangkrak. Kita ada di dalam suasana itu sekarang. Tapi saya bukan politikus, pekerjaan saya paling banyak adalah naik gunung daripada politik,” ujar Rocky Gerung.

Berikutnya kemudian Rocky Gerung mulai menjelaskan tentang politik babi hutan itu dengan menceritakan pengalamannya saat mendaki gunung tanggamus di Lampung.

Rocky Gerung bercerita dia pernah mendaki gunung Tanggamus, dan tersesat selama 2 hari sampai makanannya yang tersisa hanya satu kentang kecil, dan apel.

“Apelnya saya beli di Menteng waktu itu. Waktu itu menteng hanya ada satu tempat jual barang-barang itu, namanya gelael,” kata Rocky Gerung.

Lantaran berputar-putar di dalam hutan dan kehabisan makanan, Rocky Gerung akhirnya memilih membuat bivak di dalam hutan.