Ketimbang Pojokkan Amien, Mending Luhut Hilangkan Stigma Menteri Semua Urusan

Eramuslim.com – Aktivis muda Muhammadiyah Amirullah Hidayat menyayangkan pernyataan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang terkesan memojokkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais.

Luhut meminta agar Ketua Dewan Kehormatan PAN itu tidak terlalu banyak berkomentar mengenai rencana pemindahan ibukota negara. Amien juga disarankan berkomentar terkait hal yang dipahaminya saja.

“Pernyataan Luhut itu adalah suatu pernyataan yang memalukan yang dikeluarkan oleh seorang tokoh pemerintahan, seharusnya Luhut yang jangan bicara sembarangan karena selaku Menko Kemaritiman seharusnya urus saja tugasnya,” ujar Amir kepada redaksi, Selasa (10/9).

Apalagi selama menjadi Menko Kemaritiman, Luhut dinilai gagal dalam menjalankan tugas.

Luhut, lanjut Amir, selama ini memang terkenal sebagai menteri si mulut besar, mengomentari semua urusan. Lebih baik stigma itu yang dihilangkan.

“Jadi jangan seenaknya mengatakan Ayahanda Amien Rais tidak paham, padahal yang tidak paham itu adalah Luhut sendiri,” ucapnya.

Menurut Amir, pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke pulau Kalimantan adalah suatu tindakan yang sangat gegabah yang dilakukan oleh pemerintah Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, rencana pemindahan itu tanpa mempertimbangkan aspek-aspek yang menjadi hal wajib dalam memindahkan suatu ibukota. Dimana saat ini, keuangan nasional mengalami difisit anggaran.

“APBN saja selalu minus. Dan untuk bayar bunga utang saja kita harus melakukan pinjaman terus. Saya menduga, pemidahan ibukota ini adalah untuk kepentingan bisnis para mafia,” demikian Amir.

Luhut meminta Amien tidak terlalu banyak berkomentar mengenai rencana pemindahan ibukota. Amien sebaiknya berkomentar terkait hal yang dia pahami saja.

“Jangan komentar apa yang tidak tahu. Kalau tahu politik, yah politik saja, jangan komentar-komentar yang enggak paham lah. Atau kalau memang enggak mengerti yah enggak usah komentar,” kata Luhut di Gedung DPR, Jakarta, Senin kemarin (9/9).

Mantan Ketua MPR Amien Rais sebelumnya menolak rencana pemindahan ibukota. Menurutnya, pemindahan itu lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Amien juga tidak mengakui kajian yang dilakukan pemerintah terkait rencana pemindahan ibukota. Dia menilai kajian tersebut pesanan dari China.

“Sesungguhnya memindah Jakarta bukan karena menunggu studi Bappenas, tapi Studi Beijing. Itu jelas sekali,” ungkapnya pada pekan lalu. [rm]