Tokoh 212 Berbeda Pendapat soal Penghargaan ke Diskotek

Eramuslim – Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif menilai langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum keliru.

Karena itu, dia mengaku akan menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Penghargaan terhadap diskotek jelas keliru,” kata Slamet kepada CNN Indonesia, Minggu (15/12).

Slamet menyebut penghargaan itu keliru lantaran diskotek merupakan tempat yang bertentangan dengan norma agama.

“Tempat seperti diskotek sendiri bertentangan dengan norma agama dan kearifan lokal,” ujarnya.

Ketum PA 212 Slamet Maarif (Foto: Ahmad Bil Wahid/detikcom)

Slamet mengaku pihaknya bakal bertemu dengan Anies untuk memberikan teguran terkait pemberian penghargaan tersebut.

“Kami akan temui Gubernur dan tabayyun serta tegur secara langsung jika penghargaan itu benar ada,” ucap Slamet.

Pemprov DKI memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada 31 perusahaan atau tempat usaha. Untuk kategori hiburan dan rekreasi hiburan malam, penghargaan itu diberikan kepada Colosseum Club 1001.

Pendapat Slamet itu berbeda dengan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak yang membela Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Yusuf menilai tidak ada yang aneh dari pemberian penghargaan tersebut. “Saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh,” ucap Yusuf Martak melalui pesan singkat.

Dia menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak melanggar peraturan tertentu ketika memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum. Karenanya, tidak ada yang salah.

Kata Yusuf, pemberian penghargaan juga telah melewati berbagai pertimbangan. Misalnya, diskotek Colosseum memiliki peran dalam menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perkembangan pariwisata di ibu kota.

“Dan tidak hanya diputuskan oleh gubernur serta stafnya, tetapi ada dewan juri yang tidak tanggung-tanggung. Orang- orangnya memang berpengalaman sekali dalam bidangnya,” ucap dia. (Cnni)