eramuslim.com – Menjelang perayaan Idul Fitri, banyak masyarakat telah memulai perjalanan mudik, bahkan sebagian di antaranya sudah tiba di kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan agar tradisi mudik tidak dijadikan ajang untuk memamerkan kekayaan atau kesuksesan.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama mudik adalah mempererat silaturahmi serta menumbuhkan semangat kebersamaan di kampung halaman. Menjadikan mudik sebagai sarana untuk memamerkan kendaraan atau pencapaian di perantauan justru dapat mengaburkan makna sejati dari Idul Fitri.
“Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau,” kata Haedar Nashir, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @mood.jakarta, Minggu, 30 Maret 2025.
Ia juga menyoroti pentingnya hidup sederhana serta menghindari gaya hidup berlebihan yang dapat memicu kesenjangan sosial dan mendorong perilaku menyimpang dalam masyarakat.
Menurutnya, makna sejati dari mudik adalah membangun kebersamaan dan mempererat hubungan antar anggota keluarga serta masyarakat. Jika hanya dimanfaatkan untuk menunjukkan gaya hidup mewah, maka esensi Lebaran bisa hilang.
“Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting,” tambahnya.
Pernyataan ini menuai beragam respons di media sosial. Sebagian netizen mengakui bahwa fenomena pamer kekayaan saat mudik memang sering terjadi dalam masyarakat.
Mereka menyoroti kenyataan bahwa ada individu yang memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan kesuksesan mereka di perantauan, yang terkadang bisa menimbulkan rasa iri atau kesenjangan sosial di kampung halaman.
“Ya tapi kenyataannya banyak yang begitu pak, mau gimana lagi, Lebaran hilang kalau tidak pegang uang pak,” tulis seorang netizen dalam kolom komentar.
“Buktinya di lapangan kebanyakan begitu pak,” timpal yang lain.
Imbauan ini menjadi refleksi bagi masyarakat agar kembali kepada esensi mudik yang sebenarnya, yaitu mempererat silaturahmi serta memperkuat nilai-nilai kebersamaan tanpa harus terjebak dalam perilaku konsumtif atau pamer kekayaan.
(Sumber: Viva)