Kisah Fathonah dan Tumiran Jemput Anak Semata Wayang Terjebak Lahar Panas Semeru

Eramuslim.com – Fathonah dan Tumiran berjibaku menjemput anak semata wayangnya, Bawon Triono yang sebelumnya mengabarkan kalau terjebak lahar panas gunung semeru. Keduanya bertekad untuk membawa anaknya baik dalam kondisi hidup maupun mati, bahkan siap jika memang harus mati bersama.

Awalnya usai zuhur, Luthifah menantu Fathonan menelpon sang anak yang belum pulang. Saat ditelepon mengaku bersama beberapa teman sedang terjebak banjir, sehingga belum bisa pulang.

“Sama istrinya bilang, ‘Iya Dik, habis ini akan pulang, ini banyak temannya, aku gak iso liwat masih banjir,” tutur Fathonah di sela mengais barang berharga di rumahnya Dusun Curah Kobokan, Supiturang, Candipuro, Lumajang saat ditemui merdeka.com.

Suasana saat itu hujan gerimis sebelum kemudian datang lava menghantam kampung Fathonah. Mereka sekeluarga bersama warga yang lain seketika mencari keselamatan masing-masing.

Menantunya, Luthifah yang tinggal bersebelahan bersama dua anaknya berusaha berlari. Sementara Fathonah dan Tumiran berlari sambil mencari satu cucunya yang sedang bermain.

Tetapi keduanya terpisah, Fathonah masuk ke rumah tetangga, sementara Tumiran berhasil masuk masjid. Mereka saat itu sedikit lega karena sudah ketemu dan berkumpul empat orang di masjid.