Komite Bersama OKI Desak Barat Agar Tekan Israel

Penggalian (excavation) Masjid al-Aqsha oleh Israel menjadi pembahasan dalam pertemuan terbuka antara Komite Bersama Negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam pertemuan yang berlangsung sejak kemarin (22/2) di Jeddah.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Hassan Wirajuda bersama dengan tujuh menteri luar negeri negara lainnya, yakni Qatar, Malaysia, Senegal, Yaman, Azarbaizan, Pakistan, dan Arab saudi. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Mentri Luar Negeri Azarbaizan.

"Karena melihat kepentingan yang akan dibahas yakni agresi Israel di Masjid Al-Aqsha maka kemarin Pak Hassan berangkat ke Jeddah, " kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Desra Percaya dalam media briefing, di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (23/2).

Desra menjelaskan, pertemuan itu menghasikan beberapa komunike bersama, yang di antaranya berisi pernyataan keprihatinan atas meningkatnya agresi Israel atas penggalian terhadap tempat suci al-Quds al-Syarif didekat Masjid al-Aqsha.

"Negara yang tergabung dalam komite bersama OKI mengutuk pekerjaan yang dilakukan oleh Israel, sebagai kekuatan pendudukannya yang mengancam sekitar Masjidil Aqsha, "jelasnya.

Dalam kesempatan Komite Bersama OKI juga menyerukan kepada negara-negara Barat yang tergabung dalam quartet untuk menekan Israel menghentikan tindakannya, serta menyambut baik hasil kesepakatan Makkah yang mengarahkan pada proses rekonsiliasi antara dua kelompok yang bertikai di Palestina.

Ia menambahkan, untuk mengambil langkah selanjutnya, negara yang tergabung dalam Komite Bersama OKI ini akan melakukan pembahasan bersama dengan DK PBB di Newyork.

Setelah mengadakan pertemuan dengan Komite Bersama OKI, hari Ahad (25/2) Menteri Luar Negeri RI juga akan bertolak ke Pakistan untuk menghadiri pertemuan bersama dengan Kelompok Negara Sepaham OKI yang terdiri dari, Pakistan, Mesir, Yordan, Turki, Malaysia, dan Arab saudi. Untuk membahas masalah yang terjadi dikalangan umat Islam dan mencari penyelesaian masalah di Timur Tengah.(novel)