Komnas HAM Minta Kapolda Jabar Berani Berterus Terang

Eramuslim.com – Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan berani mengatakan yang benar soal keterlibatannya dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), LSM yang menyerang anggota dan ulama dari Front Pembela Islam pasca pemeriksaan Habib Rizieq Kamis lalu (12/1).

“Publik tentu berharap hal tersebut (Kapolda Jabar sebagai Ketua Dewan Pembina, red) sama sekali tidak benar adanya. Sebaliknya publik merindukan kepolisian kita yang profesional dan tidak bertekuk lutut di bawah tekanan kelompok-kelompok yang menampilkan kekerasan,” jelas Maneger. Maneger ini agaknya belum tahu jika Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan sendiri sudah mengakui jika dirinya adalah Ketua Dewan Pembina GMBI.
anton
Dia mengingatkan sebaiknya Kapolda Jawa Barat bersikap lebih bijak, melayani dan mengayomi, menghindari langkah-langkah yang bernuansa adu domba antar warga masyarakat.

“Kapolda Jabar sebaiknya memberi klarifikasi ke publik bahwa tidak benar pemberitaan-pemberitaan bahwa Kapolda Jabar menjadi ‘pembina’ kelompok-kelompok yang menampilkan kekerasan. Sekali lagi publik tentu berharap bahwa hal demikian tidak benar adanya,” katanya lagi.

Komnas HAM sendiri mengecam segala tindakan anarkis dan kekerasan yang dilakukan oleh siapa pun dan dengan dalih apa pun. Karena hal itu diluar keadaban kemanusiaan, serta telah memicu dan mengganggu kondusivitas kehidupan masyarakat.

“Pihak kepolisian hendaknya segera menuntaskan kasus tindakan anarkis dan kekerasan tersebut dengan meminta pertanggung jawaban siapa pun aktor intelektual dan pelakunya sesuai hukum yang berlaku,” ucapnya.

Dia juga mengingatkan Publik sebaiknya tidak terprovokasi dan menghindarkan tindakan-tindakan yang bernuansa anarkis dan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.

“Karena nyata-nyata tindakan kekerasan, di samping tidak beradab, juga tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan hanya akan melahirkan kekerasan-kekerasan berikutnya,” demikian Maneger Nasution.

Irjen Anton sendiri mengakui dirinya sebagai Ketua Dewan Pembina GMBI. Tujuannya, untuk membina GMBI agar beradab.

Soal keributan, dia menepis hal itu dipicu oleh LSM yang dibinanya tersebut. “Jadi tidak ada anggota GMBI yang melakukan kekerasan atau terlibat keributan dengan mereka (FPI, red),” kilahnya walau rekaman video, foto, dan banyak saksi mata menyatakan sebaliknya. (kl/rmol)