Komponen Penerbangan Haji 1429H Sulit Ditekan

Terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBm) pemerintah berencana menaikkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 2008/1429 H. Rata-rata kenaikan sebesar US dollar 450 atau 4, 2 juta rupiah.

"Kenaikan bervariatif rata-rata US dolar 450 sesuai jarak embarkasinya ke tanah suci, " ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama Slamet Riyanto dalam diskusi bersama wartawan di Yogyakarta, Ahad (29/6).

Penambahan biaya komponen angkutan pedawat tersebut sudah termasuk air port tax dan fuel surcharge. Sebagaimana diketahui biaya ongkos naik haji biasa tahun lalu berkisar 25 juta – 27 juta rupiah. Sedangkan komponen biaya transportasi menyumbang sekitar 40 persen biaya BPIH.

Dikatakan, ada perbedaan mendasar untuk penyelenggaraan haji tahun ini. Yaitu kenaikan ongkos haji tak lagi menggunakan harga per zona seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Tetapi kenaikan terjadi dimasing-masing embarkasi di Indonesia yang totalnya berjumlah 11 embarkasi.

Hal tersebut sebagaimana komplain Garuda yang menyebut harga per zona tidak mewakili harga sebenarnya, karena dalam satu zona jarak embarkasi ke Arab Saudi berbeda-beda. "Bayangkan, perbedaan perjalanan satu jam menghabiskan bahan bakar sebanyak 10 ton, " kata Slamet Riyanto menirukan perkataan Dirut Utama Garuda Emirsyah Satar.

Tempat Duduk Garuda Dikurangi

Yang menarik, lanjut Slamet Rianto, Garuda kini mengubah konfigurasi tempat duduk penumpang pesawat dengan menyusutkan jumlah kursinya. Dampaknya calon jamaah haji terbang dengan nyaman karena jarak kursi yang semakin lapang. "Boeing 767 misalnya, dari kapasitas 306 orang menjadi 263 sekarang, " jelasnya.

Kendati begitu, ada konsekuensi lain dari perubahan jumlah tempat duduk tersebut. Yaitu bertambahnya jumlah kelompok terbang (kloter) untuk Garuda mwnjadi 18 kloter.

"Hal itu berimbas pada bertambahnya juga jumlah petugas kloter sebanyak 90 orang dan kami bersama Garuda sepakat, 40 persen biaya petugas kloter tambahan ditanggung pemerintah dan sisanya Garuda, " tambah Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh.

Selain itu, Slamet Riyanto mengaku ada keinginan pihaknya membuka tender bagi maskapai lain agar harga angkutan haji kian kompetitif. Apalagi, tambahnya, sejumlah maskapai dalam negeri sudah menawarkan diri. Seperti Merpati, Lion Air dan Pelita Air. "Sayangnya kami terkendala izin mendarat di Arab Saudi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang maskapai, " katanya.

Sebagai informasi, pada musim haji kali ini, jumlah kuota calon haji mencapai 207 ribu. Mereka terbagi atas 31 kloter termasuk 1505 orang petugas haji. Maskapai penerbangan Garuda mendapat jatah 107.465 jamaah atau 192 kloter. Sementara Saudi Arabia Airlines mendapatkan sisanya sebanyak 105.960 jamaah yang tergabung ke dalam 109 kloter. (novel)