KPK Mengaku Sulit Tersangkakan Ahok Karena Membentur ‘Hadangan Tinggi’

kpk tersangka ahok
Lebih baik mundur, masih banyak orang Indonesia yang berani tegakkan keadilan dan melawan kezaliman!

Eramuslim.com – Setelah kucing-kucingan dengan pihak keamanan yang berusaha untuk menghalangi sekelompok pendemo yang ingin menembus barikade pihak keamanan, akhirnya sekelompok dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berhasil mepakukan orasi tepat di depan gedung KPK.

Sebelumnya beberapa warga dari ormas, Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo), Laskar Bugis Makassar (LBM), Partai Priboemi dan sebagian warga bekas gusuran dari wilayah pasar ikan harus menerima kenyataan diusir dari depan gedung KPK oleh anggota Brimob yang berjaga di depan KPK.

Bahkan pendemo lainnya yang di usir langsung meninggalkan areal demo pulang menuju ke wilayah masing-masing, karena tidak mampu menahan paksaan pihak kepolisian yang memang terbilang cukup banyak, dari jumlah pendemo.

“Hari ini kami (peserta demo) terpecah, oleh persiapan pihak keamanan yang memang sudah menyiapkan diri sejak awal, bahkan sempat kucing-kucingan namun tetap saja kami hanya dipaksakan untuk melakukan aksi di belakang gedung atau di depan gedung KPK baru yang masih dihuni hantu,” ujar Bastian P. Simanjuntak.

Akhirnya Bastian berhasil untuk mengarahkan anggota dari KSPI untuk melakukan manuver dengan cara berkumpul di seberang jalan yang berhadapan dengan gedung KPK lama.

Tidak berselang lama tibalah Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet dari Polda Metro Jaya yang berusaha untuk mengeluarkan kendaraan dan sound system milik Dhani yang ditahan sejak semalam oleh Polda, namun crew sound system yang dipersiapkan untuk aksi “Panggung Rakyat Tangkap Ahok” masih harus menjalani pemeriksaan oleh Polda.

“Perangkat aksi panggung rakyat sudah berhasil di ambil kembali oleh Ahmad Dhani, namun crew masih menjalani pemeriksaan, entah apa maksudnya,” ujar Ratna Sarumpaet di atas mobil komando aksi.

Sebelumnya Ahmad Dhani juga mengeluarkan orasinya setelah berada di antara pendemo yang berjumlah 300-an personil, dari rencana 1.500 orang namun rupanya sebagian malah kena hambatan dari pihak kepolisian dan di arahkan di depan gedung KPK baru.

“Yang pasti Ahok menjadi tersangka terkendala di Komisioner KPK yang sengaja menahan, dan kita berikan waktu hanya tiga hari kepada KPK untuk menyelesaikan, apabila tidak, maka kita akan turun dengan jumlah yang lebih besar,” ujar Ahmad Dhani, yang disambut teriakan dari peserta aksi.

Bastian sendiri sangat berharap agar pihak kepolisian bisa melakukan tindakan yang lebih bijaksana, dengan membiarkan pihak mereka untuk melakukan demo di depan KPK.

“Instruksi Presiden yang mana ? Kok kami tidak pernah diperlihatkan surat dan nomor untuk tidak melakukan demo di depan KPK ?” Ujar Bastian heran karena mereka juga telah melayangkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.

Bahkan Yakub memprediksi jika ini hanyalah akal-akalan pihak kepolisian untuk menghalangi mereka meminta agar Ahok segera ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Sumber Waras.

Usai demo yang dilakukan oleh Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet para peserta aksi yang sudah ditinggal Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet langsung mengahadapi pihak keamanan dengan cara diusir paksa dari depan geudng KPK yang, setelah satu jam berlalu, akhirnya pihak KPK mau untuk mengadakan jumpa pers dengan 10 prang pendemo.

Dari hasil pertemuan tersebut, diketahui ternyata penetapan Ahok sebagai tersangka bagaikan menghadap sebuah gunung es yang tinggi mengjulang dan curam, hingga KPK harus memutar otak.

“Ya KPK mengakui sendiri jika mereka mendapat sebuah benturan politik tingkat tinggi untuk menetapkan Ahok sebagai tersangka,” ujar Yakub, namun Yakub tetap optimis, Ahok harus menjadi tersangka.

Sementara itu Bastian sendiri tidak gentar dengan hadangan dari politik tingkat tinggi yang dimaksud KPK, “Perjuangan sudah jalan, apapun resikonya harus tetap diteruskan, jangan hanya karena ucapan dari KPK lalu kita juga ikut mundur, Tidak !” Tegas Bastian.

Sementara itu Ratna Sarumpaet sendiri sempat mengatakan jika sebenarnya pemerintah sendiri sudah tahu jika Ahok sudah layak tersangka, ” Mungkin Jokowi menunggu wangsit, untuk membiarkan KPK menetapkan Ahok sebagai tersangka,” ujar Ratna. (ts/pembawaberita)