KSAL Jadikan Laut Natuna Zona Operasi Militer Perang

Eramusli.com – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan telah menjadikan perairan Natuna, Kepulauan Riau sebagai zona operasi militer perang (OMP) sebagai titik berat tugas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I).

Hal itu ia sampaikan saat menggelar acara exit briefing sekaligus dirangkai dengan Memorandum Pangkogabwilhan I di kantor perwakilan Markas Komando Kogabwilhan I, Jalan Gunung Sahari, Jakata Pusat, Kamis (28/5).

“OMP fokus kerawanan di ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia) di perairan Laut Natuna,” kata Yudo dalam keterangan resminya.

Yudo menegaskan bahwa Markas Komando Kogabwilhan I yang berada di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau wajib memantau perkembangan pelanggaran wilayah yang terjadi di perbatasan Laut Natuna.

Diketahui, sengketa laut antara Indonesia dan China sempat memanas di perairan Natuna Utara belakangan ini. Puluhan kapal-kapal nelayan China yang dikawal pasukan penjaga pantai dan kapal perang fregat mereka berlayar di perairan dekat Natuna, Kepulauan Riau, pada akhir Desember 2019.

China menganggap sebagai perairan Natuna adalah kawasan perikanan tangkap tradisional mereka.

Selain menggelar OMP, Yudo juga menyatakan Kogabwilhan I turut menjalankan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai titik berat tugas saat ini.

Operasi itu, kata dia, meliputi kegiatan bantuan kemanusiaan dalam penanganan virus corona yang saat ini sedang berjalan.

“Dan OMSP yang saat ini sedang berjalan yaitu kegiatan bantuan kemanusiaan dalam penanganan Covid 19,” kata dia.

Selain itu, Yudo menjelaskan pembagian tugas penanganan wabah Covid-19 yang dilaksanakan di beberapa tempat.