eramuslim.com – Majelis Taklim Sabilillah mengunjungi Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK 2) untuk melihat langsung kawasan yang dikembangkan oleh Agung Sedayu Grup, perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
Setibanya di lokasi, para anggota majelis taklim tampak terpesona dengan keindahan Menara Syariah yang menjadi salah satu ikon kawasan PIK 2.
Di kawasan tersebut, terdapat berbagai masjid megah dengan arsitektur modern, musala yang tersebar di berbagai sudut, serta lingkungan yang ramah bagi umat Muslim. Kehadiran tempat ibadah yang representatif ini memberikan pengalaman spiritual yang berkesan bagi para pengunjung.
Dukungan terhadap pembangunan tempat ibadah dan kegiatan keagamaan di PIK 2 pun begitu terasa. Saat ini, tercatat ada 24 masjid dan musala yang tersebar di PIK 1 dan PIK 2. Bahkan, setiap gereja di kawasan ini juga dilengkapi dengan musala untuk para pekerja Muslim.
“Masjid agung terbesar di kawasan ini dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare,” kata Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Cak Ofi, dikutip Rabu, 26 Februari 2025.
Lahan tersebut merupakan tanah Perhutani yang telah dialokasikan oleh pemerintah untuk PSN, sehingga tidak akan digunakan untuk pembangunan rumah komersial. Sebaliknya, area ini diperuntukkan bagi wisata hijau, seperti hutan mangrove dan taman safari.
Selain itu, kawasan mangrove yang saat ini memiliki luas 97 hektare akan diperluas menjadi 514 hektare. Langkah ini tidak hanya menjadi nilai tambah bagi PIK 2, tetapi juga membantah berbagai tudingan negatif yang selama ini berkembang mengenai proyek tersebut.
Selama kunjungan, rombongan Majelis Taklim Sabilillah juga menyempatkan diri menikmati wisata di Taman Bhinneka Tunggal Ika dan Pantai Aloha. Beberapa tokoh yang turut hadir dalam rombongan ini antara lain Wan Bek, Gus Irfan, Sandy Tumiwa, dan Alma Alfianita selaku Duta Pendidikan.
(Sumber: RMOL)
