Kurikulum 2013, Buku Sekolah Gratis, Tanpa Ada Pungutan Bayaran

JAKARTA – Berbagai rencana perubahan sistem pendidikan nasional (sisdiknas) tertuang dalam kurikulum 2013 Rencananya, pemerintah akan mengurangi jumlah mata pelajaran, mengedepankan pendidikan karakter, mewajibkan Pramuka sebagai kegiatan Exco di sekolah, hingga menggratiskan buku pelajaran.

Dari kesemuanya, hal yang paling disambut baik para siswa adalah rencana buku pelajaran gratis. Siswi SMKN 38 Tanah Abang, Jakarta Pusat,  Elsa Sara misalnya, sangat antusias dengan rencana ini.

“Tidak ada lagi alasan bagi para anak-anak Indonesia tidak belajar. Jadi rakyat miskin pun bisa belajar dengan buku-buku gratis itu,” kata Elsa , Selasa (19/3/2013).

Teman sekolah Elsa, Minggus Unedo juga merasakan antusiasme yang sama. Pasalnya, selama ini buku pelajaran gratis dari pemerintah sangat terbatas, jadi tidak semua siswa mendapatkannya.

“Kalau bisa semuanya dapat, satu pelajar dapat satu buku per pelajaran,” imbuh Adhan.

Rencana pemberian buku gratis bagi siswa Indonesia ini ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh pada sosialisasi kurikulum 2013 kepada para stakeholder pendidikan di Bandung akhir pekan lalu. Mendikbud menjamin, tidak akan ada buku yang diperjualbelikan. Nantinya, para murid akan langsung menerima buku pelajarannya secara cuma-cuma.

Orangtua siswa pun tidak akan direpotkan dengan membeli buku saat menyekolahkan anaknya nanti. Mendikbud menambahkan, buku tersebut nantinya harus dikirim sampai ke sekolah dan bukan sampai di dinas saja.

“Karena kalau buku dikirim sampai di dinas, dikhawatirkan nanti bisa jadi ada biaya pengiriman dari dinas ke sekolah. Maka nanti ada biaya di situ ditarik ke murid,” tutur Nuh.(rfa/okezone)