Kyai NU Ini Ajak Pengurus PPP Tobat Politik Nasuha

KH. Luthfi Bashori (52) dan Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy

Eramuslim – Pertengahan pekan kemarin, tepatnya Kamis 16 November 2017, Pengasuh Pesantren Ribath Al Murtadla Al Islami Singosari Malang, KH. Luthfi Bashori (52) bertemu secara tidak sengaja dengan Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muchammad Romahurmuziy.

Pertemuan yang telah diatur Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut berbuah berkah, sebuah dialog dan pesan-pesan cinta dari seorang kiai Nahdhatul Ulama (NU) kepada PPP, salah satu partai Islam yang memiliki sejarah cukup kuat dengan NU.

Sebagaimana diketahui, PPP didirikan tanggal 5 Januari 1973,  hasil fusi politik 4 partai Islam (Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam (Perti) menjadi  PPP, dan memprokamirkan diri  sebagai “Rumah Besar Umat Islam” dengan logo Ka’bah.

Sayangnya, 44 tahun perjalan PPP justru dirasakan menjauh jadi ‘rumah umat Islam’.  Kepada cucu Menteri Agama ketujuh RI KH M. Wahib Wahab ini, Kiai Luthfi Bashori, yang tak lain putra sesepuh NU Jawa Timur Kiai Bashori Alwi, memberikan nasehat penting terkait langkah-langkah PPP yang dinilai sudah terlalu jauh ‘salah jalan’ dari perjuangan partai Islam. Bahkan keresahan umat Islam ketika partai berlogo Ka’bah ini terang-terangan mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang banyak melukai perasaan umat Islam.