Lihat Potensi Kekalahan, Media Mainstream Mulai Berani Bongkar Kelemahan Jokowi

Perubahan “sikap” media mainstream pasca Debat Pilpres Kedua itu menjadi perhatian banyak pihak. Founder Junior Doctor Network (JDN) Andi Khomeini Takdir Haruni menilai, media mainstream telah  membeberkan data yang benar sebagai bentuk koreksi data-data yang keliru yang disampaikan capres petahana Joko Widodo di Debat Pilpres Kedua.

“Banyak media mainstream dan media online besar yang mengangkat data-data yang benar sebagai bentuk koreksi data-data yang keliru yang disampaikan petahana saat debat capres kemarin.  #BangkitAkalSehat. Kini kita tahu bahwa konflik agraria itu nyata dan sertifikat-sertifikat itu bermasalah,” tulis Andi di akun  @dr_koko28.

Aktivis sosial media Mustofa Nahrawardaya mengapresiasi perubahan sikap media mainstream tersebut. “Mulai normal media mainstream. Tak elok, jika terus “melindungi” orang-orang seperti Jokowi. NKRI butuh pemimpin yang cerdas, pandai, energik dan nasionalis,” beber Mustofa di akun @AkunTofa.

Pengamat politik Ardi Wirdamulia mengingatkan, setelah media mainstream menyiarkan berita bahwa Jokowi berbohong dalam debat Pilpres Kedua, seharusnya elektabilitas Jokowi akan berkurang drastis.

“Lha? Dengan media mainstream menyiarkan berita bahwa Jokowi berbohong dalam debat itu harusnya elektabilitas Jokowi yang akan berkurang drastis. Pendukung Prabowo tahu Prabowo kaya. Yang tadinya mendukung Jokowi sekarang tahu Jokowi pembohong. Jadi?” papar Ardi di akun @awemany menanggapi cuitan akun @dayatia. [ito]

Buku pilihan pekan ini,  silahkan pesan stok terbatas, klik ini :

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-preorder-edisi-revisi-penyempurnaan-digest-12-imperialisme-kuning.htm