Luruskan Jalan Politik dari Hegemoni Oligarki, Puluhan Aktivis Bentuk Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia

Luruskan Jalan Politik dari Hegemoni Oligarki, Puluhan Aktivis Bentuk Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia

Penggagas Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia, Ferry Juliantono/Net

eramuslim.com –  Imprealisme baru, khususnya dari China telah membuat pemerintah kehilangan objektivitas dalam rangka menjaga kepentingan nasional. Buntutnya, subjektivitas penguasa kepada China telah menyebabkan banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang merugikan rakyat.

Begitu kata penggagas Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia, Ferry Juliantono kepada redaksi, Kamis pagi (28/10).

“Subjektivitas itu juga meruntuhkan sendi-sendi keindonesiaan yang sudah dibangun sejak Sumpah Pemuda,” tegasnya.

Ferry menekankan bahwa Sumpah Pemuda adalah penyatuan keragaman untuk satu identitas kebangsaan Indonesia. Modal sosial bangsa Indonesia inilah yang menyatukan bangsa untuk merebut kemerdekaan dari imperialisme dan penjajahan .

Namun demikian, kemerdekaan yang diraih bangsa ini ternyata belakangan justru dinikmati tidak untuk semua rakyat, tapi hanya segelintir orang dan kelompok.

“Kita ingin semua untuk semua,” tekannya.

Atas alasan itu, Ferry meminta kepada para pemuda untuk menyatukan kembali kekuatan dan membangun imajinasi tentang Indonesia yang berdasar semua untuk semua.

Perjuangan demokrasi di seluruh negara sebagai jalan politik juga harus diluruskan dari hegemoni oligarki.