Madu Saffron dari Tersangka Teroris untuk Densus 88

SEPERTI janjinya kepada sang istri, begitu selesai rakaat terakhir salat Subuh, Farid Okbah langsung berdiri berjalan menuju pintu keluar masjid. Dia tak mau berlama-lama di masjid hari itu, agar bisa segera berangkat bersama Yunasdi.Dalam masjid sebelum salat, dirinya sempat melihat Yunasdi dan rombongan PDRI. Karena berbeda saf dan berjauhan, mereka hanya menyapa dengan melambaikan tangan.Masjid Istiqomah memunyai tiga puntu akses. Farid berjalan keluar dari pintu pertama. Yunasdi dan rombongan keluar lewat pintu kedua.

Alhasil, keduanya tak bisa bertemu di halaman masjid. Padahal, Yunasdi hendak mengajak Farid pulang ke rumah memakai mobil agar lebih cepat jalan ke Cirebon.

Farid berjalan kaki pulang ke rumah melalui Jalan Yanatera II. Dia terbiasa pulang melalui jalur itu dari masjid kala subuh, meskipun jalanan tersebut relatif sepi dari yang lain.

Jalan Yanatera II dalam Kompleks Perumahan Bulog I, Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, tempat terparkir mobil misterius sebelum penangkapan Farid Okbah. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Jalan Yanatera II dalam Kompleks Perumahan Bulog I, Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat, tempat terparkir mobil misterius sebelum penangkapan Farid Okbah. [Suara.com/Muhammad Yasir]

Pada jalur kepulangan Farid, ada mobil Kijang putih yang satu jam sebelumnya sudah terparkir tapi dengan mesin menyala.

Mamat, sekitar pukul 05.00 WIB, sudah kembali ke pos utama di antara pintu gerbang. Saat itu pula, dia melihat mobil Kijang putih keluar dari kompleks. Selang limabelas menit, menyusul mobil Daihatsu Luxio hitam keluar portal.

Pukul 06.00 WIB, Yunasdi dan rombongan duduk di beranda rumah Farid Okbah. Bersama Ibrahim dan Jamilah, Yunasdi berusaha mencari jejak hilangnya sang kawan.

“Ini ada yang aneh nih karena di rumah enggak ada, di masjid enggak ada, keluarga juga enggak tahu,” kata Ibrahim.

“Iya, kok kita telepon-telepon juga enggak aktif,” sambut Yunasdi.

“Abi kalau ke mana-mana pasti ngabarin,” kata Ibrahim, lagi.

Perbincangan mereka terhenti saat ketua RT dan RW setempat datang. Di belakangnya, tiga mobil menyusul, berhenti di depan gerbang rumah.

Satu di antaranya merek Daihatsu Grand Max, di kap mobil tertulis: POLISI.