Mantan LDII : Saya Suka Menangis Jika Ingat Saudara-saudara Yang Masih di Dalam

Rasa sedih dan duka, itulah yang menyelimuti perasaan Adam Amrullah, mantan pengikut Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ketika memutuskan berpisah dari LDII.

“Perasaan saya awalnya hancur. Mungkin karena saya biasanya dihormati orang LDII, sehubungan karena saya pengurus level daerah mereka, namun pelan-pelan bisa menerima kenyataan.” Ujarnya tegar kepada Eramuslim.com, Rabu sore, 25/05/2011.

Sebelum memutuskan taubat dari LDII, Adam mengaku sempat diberi nasehat dan peringatan yang dilayangkan pengurus LDII atas itikadnya keluar dari jama’ah.

“ Ada ustadz bilang ‘ lebih baik kamu di tahdzir (diperingatkan, red.) oleh manusia daripada kamu di tahdzir oleh Allah’. Adapun ini bukan nasehat, tapi dipandang dengan hina.” Sambung pria yang terkenal santun dan ramah ini.

Adam mengaku masih suka menangis dan sedih jika mengingat rekan-rekannya yang masih berada di lingkaran LDII, karena Adam mengaku dari kecil sudah berada dalam jama’ah LDII. Pihak keluarga Adam sendiri dari mulai Ibu dan Ayah tergolong jama’ah ta’at di LDII. Namun menurut Adam, mereka sudah keluar.

“Dulu hampir tiap malam gak bisa tidur, sekarang paling nangis kadang-kadang, kalau ingat saudara-saudara disana.” tambah Adam.

“Kalau ingat dulu saat saya aktif sama mereka, namum sekarang mereka menganggap saya kafir, saya nangis tapi bisa menerima.”

Sebelumnya, Adam Amrullah digugat cerai oleh istrinya karena keluar dari jamaah LDII. Kasus Gugat cerai sendiri terjadi di Pengadilan Agama Kota Bekasi, Rabu pagi 25/5/2011.

Keputusan Adam keluar dari LDII ternyata tidak hanya berbuah pahit kehilangan istri tercinta, namun Adam juga dianggap murtad, kafir, bahkan halal untuk dibunuh. (pz)