Mantan Pangab Jend. Joksan: Bukan Mustahil Indonesia Bubar, Prabowo Cuma Mengingatkan

Eramuslim.com – Pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang 2030 Indonesia bubar bukan merupakan bentuk pesimisme dari mantan Danjen Kopassus itu.

Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Djoko Santoso menilai bahwa apa yang disampaikan Prabowo itu adalah bentuk antisipasi atas situasi yang akan terjadi di Indonesia.

“Tentunya sebagai militer profesional dia (Prabowo) akan mengantisipasi yang paling jelek,” ujarnya kepada Kantor Berta Politik RMOL, Jumat (23/3).

Menurutnya ada pesan positif yang ingin disampaikan Prabowo Subianto. Pesan itu, sambungnya, adalah ajakan bahwa bangsa Indonesia harus bisa bersatu, bangkit, dan berjuan agar NKRI ini bisa tegak.

“Kita harus berpikir positifnya, jangan berpikir negatifnya, begitu. Jadi (pesannya) kalau kita abai kita akan lemah, lengah dan kita akan kalah dalam percaturan global ini,” tegas Djoko.

Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa prediksi yang diutarakan Prabowo Subianto ini tidak boleh dianggap main-main. Sebab ia pernah punya pengalaman tersendiri mengenai prediksi Prabowo yang kemudian menjadi kenyataan. Prediksi Prabowo disampaikan saat dia bertugas bersama di Timor Timur tahun 1989.

Saat itu, Prabowo memprediksi bahwa Timtim akan lepas dari Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun. Prediksi itu kemudian menjadi kenyataan setelah Timtim resmi merdeka dari Indonesia tahun 2002.

“Tahun 1989, saya bersama Jenderal Tono (Tono Suratman) yang sekarang menjabat sebagai ketum KONI, pernah diingatkan Pak Prabowo, bahwa Timtim ini 10 tahun ini akan lepas dari Indonesia. Beliau menulis analisanya ini di satu tulisan dan dititipkan di brankas bank atau dimana gitu,” urainya.

“Itulah pengalaman nyata saya dengan Pak Prabowo,” tukasnya.[rakyatmerdekaonline]