Maria C. Sumarsih: Sejak Periode Pertama Jokowi Selalu Ingkar Janji

Eramuslim.com – Janji hanya tinggal janji, upaya negara dalam hal ini pemerintah untuk menuntaskan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masa lalu hingga Tragedi Semanggi I, Semanggi II, yang diiringi penculikan aktivis mahasiswa pada Mei 1998 silam.

Orang tua salah satu korban Tragedi Semanggi I, Maria Catarina Sumarsih (68) sejak 22 tahun lalu masih setia menuntut keadilan untuk para korban pelanggaran HAM, terutama putera tercintanya Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas tertembak peluru saat Tragedi Semanggi I.

Genap 634 Kamis, sudah dilalui oleh Sumarsih dan kawan-kawan aktivis HAM yang lain menyuarakan aspirasi di depan istana negara selama satu jam setiap pekan pada hari Kamis. Disamping advokasi hukum terus dilakukannya demi keadilan dan kemanusiaan.

Ibu Sumarsih, begitu sapaan karib aktivis HAM itu, meminta negara bertanggung jawab atas kasus pelanggaran HAM masa lalu hingga penculokan aktivis pada era Orde Baru itu, belum ada kejelasan dan perkembangan signifikan hingga saat ini. Meskipun rezim silih berganti, sejak jaman Soeharto hingga Joko Widodo (Jokowi).