Eramuslim.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres), Ma’ruf Amin, melakukan sejumlah kegiatan selama dua hari di Sumatera Selatan (Sumsel), mulai Kamis (10/1). Pada hari pertama kunjungannya ke Palembang, Ma’ruf memulainya dengan peresmian posko Tim Kemenangan Daerah (TKD), melakukan pertemuan dengan masyarakat pendukung.
Sedangan untuk hari kedua atau keesokkan harinya, Ma’ruf melakukan salat Jumat di Masjid Agung dan melakukan kunjungan ke pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.
Saat peresmian TKD, Ma’ruf kepada para pendukungnya membeberkan sejumlah hoaks yang menyerang pasangannya, Joko Widodo (Jokowi), di antaranya yang paling sering ditudingkan adalah Jokowi anti-Islam. Atas serangan itu, Ma’ruf menegaskan, jika Jokowi anti-Islam maka tidak akan memilih seorang kyai sepertinya menjadi cawapres.
“Jika anti-Islam, mana mungkin memilih kyai. Saya ini kyai yang ternyata dipilih sebagai wakil memimpin Indonesia. Jokowi tidak memilih pengusaha atau yang lainnya,” kata Ma’ruf.
Kedekatan Jokowi dengan Islam, sambung Cawapres berusia 75 tahun ini, terlihat dari penetapan Hari Santri. Selama 70 tahun, sejarah perjuangan para santri dalam jihad melawan penjajah baru diakui di pemerintahan Jokowi.
