Fasilitas KPR Syariah, Karena Rumah Tak Sekedar Tempat Tinggal

Rumah merupakan salah satu kebutuhan penting disamping pakaian dan makanan. Namun tidak semua orang mampu memiliki rumah idaman karena harga rumah yang terus membubung tinggi. Bagi mereka yang ingin membeli rumah dengan cara mencicil, pembiayaan untuk memiliki rumah menjadi pengeluaran terbesar dalam keluarga. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah manajemen keuangan yang baik sehingga impian untuk memiliki rumah tidak menjadi beban yang berat bagi kebutuhan keluarga.

Saat ini banyak bank-bank yang menawarkan kredit untuk pembelian rumah atau KPR, tapi fasilitas pelayanan ini kebanyakan hanya ada di bank-bank konvensional. Seiring dengan perkembangan bank syariah di Indonesia lima tahun belakangan ini, berkembang pula berbagai pelayanan yang diberikan bank-bank syariah termasuk pelayanan fasilitas KPR berbasis syariah. Namun fasilitas KPR yang ditawarkan bank-bank syariah ini belum populer di kalangan masyarakat, bahkan di kalangan pengembang perumahan karena masih kurangnya sosialisasi dan minimnya informasi.

Hal tersebut terungkap dalam talk show bertajuk "Miliki Rumah dengan Manajemen Keuangan Syariah" di sela-sela penyelenggaraan REI Expo di Jakarta Convention Center, Jumat (29/10) malam. Salah satu pembicara, Kepala Direktorat Perbankan Syariah Tirta Segara mengungkapkan, pembiayaan KPR melalui kredit di bank-bank syariah masih sangat kecil.

"Di bank-bank kovensional, pembiayaan KPR mencapai 13,5 persen dari total kredit. Sementara di bank-bank syariah pembiayaan KPR baru 1,7 persen saja dari total kredit. Salah satu penyebabnya karena ketidaktahuan konsumen, bahkan developer bahwa di bank-bank syariah juga sudah ada layanan pembiyaan KPR," jelas Tirta Segara.

Meski demikian, sambung Segara, sejalan dengan kecenderungan masyarakat yang mulai beralih ke perbankan syariah, mereka mulai melirik fasilitas KPR yang ditawarkan bank syariah, karena mempermudah mereka membeli rumah dengan skema kredit yang kompetitif dan terjangkau dibandingkan skema yang ditawarkan bank-bank konvensional. Selain itu, pembiayaan KPR berbasis syariah dianggap lebih aman bagi mereka yang sangat berhati-hati dalam masalah "bunga bank", seperti yang ditegaskan oleh Konsutan Keuangan Ahmad Gozali yang juga menyampaikan kiat-kiat mengelola keuangan bagi mereka yang ingin membeli rumah dengan memanfaatkan KPR.

Menurut Gozali, menggunakan fasilitas pembiayaan KPR dari bank-bank syariah lebih menguntungkan dibandingkan jika dari bank-bank konvensional. Salah satunya, konsumen bisa mendapatkan diskon harga dan jika pelunasan dipercepat, konsumen tidak terkena pinalti sehingga lebih memudahkan konsumen dalam mengatur keuangannya untuk membayar cicilan KPR.

Gozali mengatakan, manajemen keuangan yang paling sederhana bagi mereka yang ingin memilik rumah dengan fasilitas KPR adalah menyisihkan 40 persen dari pendapatannya setiap bulan, karena biasanya bank-bank syariah menetapkan potongan sebesar 30 persen dari pendapatan dalam skema pembayaran KPR yang dipilih konsumen. Konsultan keuangan itu juga mengingatkan para konsumen yang memanfaatkan KPR untuk membaca akad kredit dengan teliti sebelum menandatangani kontrak agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari.

Lebih lanjut ia menyarankan konsumen untuk mempertimbangkan faktor kenyamanan, bukan cuma harga, dalam membeli rumah. Rumah, kata Gozali, bagi banyak orang dipandang sebagai indikator kekayaan sehingga banyak orang yang menjadikan faktor "gengsi" ketika membeli rumah dan mengabaikan faktor kenyamanan sebagai bakal tempat tinggal keluarga.

"Rumah harus memiliki nilai-nilai religius," kata Ustaz Ferry Nur yang juga menjadi pembicara dalam acara talk show semalam yang difasilitasi oleh iB Bank Indonesia dan Eramuslim.com

Memiliki rumah, kata Ustaz, bukan semata-semata untuk memenuhi kebutuhan keluarga tapi sebagai upaya untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam keluarga. Misalnya, jika sebuah keluarga memiliki anak-anak laki dan perempuan, jika sudah mereka sudah beranjak remaja maka harus tidur di kamar terpisah. Pengaturan ruang dalam rumah juga harus diperhatikan, terutama posisi wc jangan sampai menghadap kiblat. Inilah hal-hal yang harus dipertimbangkan seorang muslim ketika memilih rumah yang akan dibeli. (ln)