Menag Imbau Pengusaha dan Pemberi Kerja Keluarkan Zakat Gaji Karyawannya

Jakarta–Menteri Agama RI Muhammad Maftuh Basyuni menghimbau kepada setiap muslim yang mampu, para pengusaha dan pemilik perusahaan agar menunaikan kewajiban zakat dan mengeluarkan infaqnya melalui BAZNAS. Para pengusaha dan pemberi kerja juga diharapkan untuk dapat memungut zakat dari gaji karyawannya dan menyalurkannya melalui BAZNAS atau Badan Amil Zakat Daerah setempat.

Hal itu disampaikan Menteri Agama dalam sambutannya pada acara Kenduri Berkah 1.430 tumpeng anak yatim yang digelar BAZNAS dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H, Ahad pagi, 9 Agustus 2009 di Jalan Hajjah Rangkayo Rasuna Said – Jakarta Selatan, bertepatan dengan car free day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Menteri berharap, kegiatan menyambut Ramadhan yang digelar oleh BAZNAS itu tak hanya sekedar syiar dan keramaian yang tidak meninggalkan bekas apa-apa. Tetapi harus diupayakan lebih bermakna, dalam rangka sosialisasi zakat dan penguatan spirit zakat di tanah air kita, sebagai bangsa dan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

Menteri Agama meminta, agar seluruh jajaran BAZNAS meningkatkan program pendayagunaan zakat yang diarahkan pada upaya memberi jaminan, perlindungan, dan pemberdayaan kepada asnaf penerima zakat dengan memprioritaskan golongan yang paling membutuhkan, yaitu fakir, miskin, dan termasuk anak-anak yatim yang memerlukan dukungan sarana dan biaya untuk keberlanjutan pendidikan dan bekal masa depannya. "Kebutuhan anak yatim yang perlu mendapat perhatian bukan hanya kebutuhan materi semata, tapi juga kebutuhan mental-spiritual, seperti curahan kasih sayang, pendidikan akidah, ibadah, dan akhlak." ujar Menteri Agama.

Zakat, kata menag, merupakan sumber dana yang bermartabat untuk melindungi dan memberdayakan lapisan masyarakat yang lemah dan mengalami keterbatasan ekonomi agar mencapai kesejajaran sosial di dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan menikmati kehidupan layak. Di sisi lain, zakat sebagai kewajiban keagamaan Islam hanya mungkin terlaksana secara efektif dan optimal jika negara terlibat dalam pengaturan pengelolaannya.

Mengakhiri sambutannya, Menteri Agama berpesan kepada kaum muslimin di tanah air agar membersihkan diri dan harta kekayaan menjelang memasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah ini.

Kepada para wartawan, Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengatakan, pelayanan zakat dapat mengurangi zakat potensi terorisme di Indonesia. "Sebab salah satu penyebab orang melakukan teror adalah kesenjangan sosial," tambahnya
Menurut Maftuh Basyuni, kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang harus diperhatikan. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan zakat. "Dengan zakat, warga yang kurang mampu merasa dihargai," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum BAZNAS KH Didin Hafidhuddin mengutarakan, "Ini acara tahunan guna menyambut Ramadhan. Kita mengajak agar masyarakat suka cita akan datangnya Ramadhan."

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 11.00 didukung oleh BRI Syariah dan beberapa perusahaan lain. Tarhib Ramadhan 1430 ini menandai awal dari kegiatan kampanye zakat BAZNAS bertajuk "Bukan 2,5 persen biasa, berkah bagi kita, berarti bagi mereka".

Dalam kenduri anak yatim yang mengambil lokasi di ruas jalan HR Rasuna Said, depan Four Seasons Hotel Jakarta, tak jauh dari monumen Angkatan 66 itu, BAZNAS menggelar beberapa kegiatan lomba bagi anak-anak dan hiburan nasyid, serta menghidangkan 1.430 nasi tumpeng. Juga penyaluran santunan kepada anak-anak yatim yang dikumpulkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam kesempatan tersebut juga hadir Ny. Widodo AS selaku Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, Ketua Dewan Pertimbangan BAZNAS Muchtar Zarkasyi, dan beberapa pengurus BAZNAS lainnya.(humasdepag)