Menata Jakarta Tanpa Menggusur, Anies: Insya Allah Bisa Dilakukan

Eramuslim – Ada perbedaan pandangan mendasar antara politisi Kebun Sirih (DPRD DKI) dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengenai penataan Jakarta agar terbebas dari banjir.

Kalangan DPRD DKI Jakarta beranggapan untuk membebaskan Jakarta dari banjir, harus dilakukan penggusuran rumah warga di bantaran sungai atau kali. Artinya, tidak dapat menghindari penggusuran. Karena itulah, dewan berharap Anies harus berani tidak populer dan mencabut janji-janji kampanye tidak akan melakukan penggusuran.

“Normalisasi sungai Ciliwung, Pesanggarahan dan Sunter itu harus menggusur. Begitupun melanjutkan proyek sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, harus juga menggusur. Susah menata Jakarta tanpa meng­gusur,” kilah anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ricardo saat dihubungi, Senin (12/02).

Terlebih, sambungnya, saat ini pemprov sudah menyiapkan anggaran sampai Rp 1,5 triliun untuk proyek penggusuran dan membangun rusunami dari warga yang kena gusuran.

“Jadi penggusuran itu tidak terhindari. Terbukti, warga yang direlokasi ke rusunami (atau ke rusunawa) kehidupannya lebih baik. Mereka tidak lagi harus berepot-repot mengungsi saat banjir datang. Selain itu, akibat normalisasi pun titik banjir berkurang,” jelasnya.