Mencontoh Negara Gagal, Aktivis 98 Sebut Jokowi Presiden Gagal

Eramuslim – Sejumlah aktivis 98 yang tergabung dalam Gerakan Nasional Satu Periode (GNSP) menyebut pemerintahan Jokowi gagal lantaran tidak terbukti memenuhi dan mewujudkan janji Nawacitanya.

Oleh karena itu, para aktivis ini mendesak Jokowi untuk tidak pongah mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Jurubicara GNSP Sangap Surbakti mengatakan, “Program Nawacita seperti yang tertuang dalam visi dan misi Jokowi tidak dapat direalisasikan. Rezim Jokowi justru mengulangi kebijakan yang dilakukan oleh Orde Baru, yaitu pembangunan disandarkan kepada utang luar negeri.”

Mantan aktivis Forum Kota (Forkot) ini membeberkan, dari data Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), utang luar negeri Indonesia terus mengalami kenaikan cukup signifikan sejak tiga tahun terakhir.

Sangap memaparkan, hingga saat ini utang luar negeri Indonesia telah mencapai Rp 7 ribu triliun. Jumlah tersebut merupakan total utang pemerintah dan swasta. Dari sisi pemerintah, utang tersebut digunakan dalam rangka menambal defisit anggaran pemerintah. Sementara utang swasta dilakukan oleh korporasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Peningkatan utang terus berlanjut hingga APBN 2018 bulan Februari menembus angka Rp 4.034,8 triliun dan pada APBN 2018 mencapai Rp 4.772 triliun,” tutur Sangap dalam pembacaan Manifesto Politik Gerakan Nasional Satu Periode, Tinggalkan Neoliberalisme! Kembali Kepada Cita-Cita Proklamasi 1945 Dan Semangat Reformasi 1998, Selasa (10/7).